JOGJA – Panca tertib (Pantib) dinilai sukses diaplikasikan di kampung di Kota Jogja. Kesuksesan serupa akan ditularkan ke sekolah-sekolah. Melalui program Pantib For School. Itu juga untuk menyongsong bonus demografi Indonesia.
Pantib yang digulirkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jogja meliputi Lima poin program ini adalah tertib daerah milik jalan (damija), tertib usaha, tertib bangunan, tertib lingkungan dan tertib sosial. Sementara untuk penekakan kepada nilai moralitas, solidaritas, cinta damai, peduli sesama dan disiplin.
“Era saat ini adalah era anak yang milenial. Ada perbedaan mendasar dimana lebih kental dengan ciri khas kultural sikap dan perilaku bukan lagi kultural wilayah. Ini tentu menjadi pertimbangan dalam merawat bonus demografi itu,” jelas Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi saat pembahasan Panca Tertib For School di Balai Kota Jogja, Senin (1/7).
Dia menilai bonus demografi harus dikelola secara bijak. Pendampingan lanjutnya tak hanya melalui sistem pembelajaran formal. Nilai dan norma justru efektif dalam pendidikan informal. Fokusnya adalah pendidikan karakter setiap individu. Tetap menjadi sosok milenial tanpa menanggalkan kearifan lokal.
Menurutnya pada fase pendampingan tak cukup sekadar membangun kesadaran. Juga penegakan aturan tetap menjadi landasan utama. Wujudnya bisa dalam teguran hingga sebuah sanksi keras. Semua ini bertujuan membentuk karakter yang peka terhadap lingkungan.
Kaitan dengan merawat bonus demografi adalah membentuk karakter panutan. Walau bebas berkreasi namun tetap memiliki rasa tanggungjawab. Termasuk paham akan adanya batasan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.
“Membangun kesadaran itu tidak mudah, sehingga ada proses. Salah ya ditegur sehingga jangan asumsikan menegur itu berarti tidak suka tapi ini adalah wujud budaya juga yang wajib diresapi generasi muda,” pesannya.
Salah satu program yang tengah dirancang adalah Panca Tertib For School. Targetnya jenjang pendidikan TK hingga tingkat SMA. Acuannya adalah Panca Tertib yang berlaku di kampung.
Kepala Satpol PP Kota Jogja Agus Winarto tak menampik implementasi justru pada hal sepele. Seperti ketertiban berkendara, tertib bertata krama hingga aksi peduli fasilitas umum. Walau begitu langkah kecil justru menjadi tonggak pembentukan karakter anak dan remaja. (dwi/pra/er)