SLEMAN – Puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memadati Taman Bacaan Masyarkat (TBM) Mata Aksara, Ngemplak, Sleman Rabu (3/7). Mereka mengikuti diskusi pengelolaan dan pengembangan bisnis UMKM memanfaatkan teknologi informasi digital.

Pengembangan UMKM berbasis digital lebih optimal jika pelaku usaha cermat memanfaatkan teknologi. ‘’Internet sangat dekat dengan kehidupan. Menjadikan internet sebagai media pemasaran yang efektif,’’ kata pendiri Rumah Kreatif Sleman, Heri Mursito.

Rata-rata orang Indonesia mengakses internet delapan jam per hari. Mengakses TV hanya dua jam sehari. ‘’Artinya, teknologi internet sangat dekat dengan kehidupan kita,’’ ujar Heri.

Banyaknya orang mengakses internet juga meningkatkan peluang terjualnya barang. Namun pedagang harus cerdik melihat pasar dan memilih media yang sesuai untuk memasarkan produknya.

Pedagang dianjurkan survei harga pasar sebelum menentukan harga barang. “Contohnya, aksesoris wanita harga rata-rata Rp 300 ribu, furnitur Rp 1,6 juta, travel Rp 800 ribu,’’ kata Heri.

Kalau mau menentukan harga, disesuaikan dengan harga pasar. Dibuat bisa lebih murah atau setara. ‘’Agar ada yang mau beli. Karena persaingan antartoko online sangat ketat,’’ imbau Heri.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tampilan visual produk dagangan. Tampilan visual seperti foto produk dan deskripsi adalah hal yang kali pertama dinilai konsumen.

“Jangan foto asal-asalan atau masang foto yang blur. Usahakan membuat gambar semenarik mungkin dengan angle yang beragam. Agar bisa memberikan informasi detail,’’ saran Heri.

Keunggulan berjualan online, pedagang bebas menentukan jam buka. Toko online bisa memperoleh pelanggan kapan saja dan cenderung aman.

Biaya operasional murah bahkan gratis. Jangkauan konsumen lebih luas. Kemudahan membuka cabang. “Bisa berjualan di dua platform sekaligus. Misalnya daftar Tokopedia dan Bukalapak dalam satu waktu,’’ kata Heri.

Warga Kalasan yang ikut diskusi, Rusmiyanti, mengeluhkan minimnya wadah bertanya terkait penggunaan platform digital di sekitar tempat tinggalnya. “Setelah ikut diskusi ini baru sadar, ternyata sudah banyak komunitas yang mendalami usaha online. Jadi bisa saling belajar dan memperluas relasi,’’ kata Rusmiyanti. (cr16/iwa/fj)