BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul terus mengupayakan antisipasi bencana kekeringan. Agar masyarakat Bantul tetap mendapat pasokan air bersih.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamaris mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa solusi untuk menangani kekeringan. Di antaranya dengan droping air.

Langkah tersebut merupakan solusi sementara untuk menghadapi musim kemarau. Sedangkan langkah jangka panjang, Pemkab akan menyambung pipa PDAM ke daerah langganan kekeringan.

“Kalau wilayah tersebut memungkinkan (untuk dipasang pipa PDAM) tentunya menjadi solusi kekurangan air bersih,” kata Helmi.

Solusi lainnya adalah membangun sumur bor. Masyarkat bisa memanfaatkannya dan mengambil air dengan mandiri karena sumur bor dekat dengan tempat tinggal.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, pihaknya sedang membuat alat pemanen hujan. Agar ketika musim kemarau, air hujan yang disimpan dapat digunakan. Alat pemanen air hujan itu dibangun di Dlingo, Piyungan, dan Imogiri.

BPBD Bantul menyiapkan dana Rp 40 juta untuk mengatasi kekeringan. Dana tersebut dipakai untuk droping air bersih.

Pihaknya juga dibantu pihak ketiga untuk menyalurkan bantuan air bersih. Jika masyarakat membutuhkan air bersih bisa mengajukan permohonan ke BPBD. “Bisa langsung datang ke BPBD Bantul,” kata Dwi. (cr5/iwa/fj)