GUNUNGKIDUL – Dalam rangka memperingati HUT BPJS Kesehatan ke -51, jajaran direksi dan senior leader menyambangi sejumlah wilayah di Gunungkidul. Selain memantau langsung implementasi JKN-KIS, juga untuk menjaring aspirasi untuk penyempurnaan program jaminan sosial.

”Konsisi geografis di Indonesia bervariasi. Oleh sebab itu kami ingin mendengar langsung suara masyarakart tentang pelaksanaan JKN-KIS diberbagai tempat,” kata Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari saat menemui warga di Kecamatan Gedangsari, Jumat (12/7).

Dari agenda ketemu langsung ini, pihaknya bisa mengetahui apa saja yang perlu dipertahankan dan apa yang perlu disempurnakan. Menurutnya, hal tersebut menjadi evaluasi bersama dalam melakukan peningkatan layanan JKN-KIS.

Dalam kesempatan itu, BPSJ Kesehatan juga menyambangi fasilitas kesehatan tingkat pratama (FKTP) untuk memastikan pelayanan JKN-KIS berjalan dengan baik. Pembaruan data sejumlah kartu peserta JKN-KIS dilakukan untuk meningkatkan validitas data. ”Masyarakat berperan besar dalam mengawal program JKN_KISagar bisa terus berjalan,” ujarnya.

Salah satunya dengan menjaga kesehatan. Kemudian yang sedang sakit bisa lekas sembuh dan tidak bertambah parah. Menurutnya, sehat itu murah dan mudah. Makan gizi seimbang, istirahat cukup. dan olahraga ringan setiap hari. ”Ini hal sederhana, tapi tantangannya besar karena tergantung komitmen kita sendiri. Beli pulsa puluhan ribu bisa, masa menjaga kesehatan tidak bisa,” ujarnya.

Andayani juga mengingatkan makna gotong royong yang menjadi filosofi BPJS Kesehatan dalam mengemban tugas menjalankan program JKN-KIS. Iuran dari peserta sangat membantu peserta yang sakit. ”Untuk itu diperlukan sinergi yang kuar dari seluruh masyarakat. Khususnya yang sudah menjadi peserta JKN-KIS agar gotong royong dapat terwujud dan program perlindungan kesehatan dapat berjalan optimal,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Gedangsari Martono Imam Santoso mengapresiasi BPJS Kesehatan. Dia berharap dengan adanya kegiatan dan sosialisasi tersebut masyarakat menajdi lebih paham mengenai prosedur pelayanan di era JKN-KIS. ”Harapan kami, selanjutnya masyarakat semakin bijak dalam menggunakan kartu KIS sehingga tidak mendapat kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan,” kata Imam. (sce/gun/ila)