JOGJA – Satu per satu wilayah di DIJ mulai peduli dengan pengelolaan sampah. Salah satunya RW 2 Ledok Macanan, Kelurahan Suryatmajan, Danurejan, Kota Jogja. Bahkan, warga RW 2 telah berencana mengolah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi. Itu setelah mereka mendapatkan pelatihan pembuatan sabun berbahan jelantah Selasa (16/7).
”Senang mendapat pengalaman baru dan tambahan ilmu,” jelas Anik, pengurus Bank Berkah Sampah Ledok Macanan RW 2 di sela mengikuti pelatihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja di kantor Kelurahan Suryatmajan.
Baginya, pelatihan itu merupakan hal baru. Sebab, aktivitas di bank sampah masih berkutat pada hal ”itu-itu” saja. Tidak ada inovasi baru.
”Inovasi ini bisa kami coba nanti, supaya banyak yang berminat,” ucap Anik menyebut sebagian anggota bank sampah tidak aktif lantaran berbagai penyebab.
Kendati begitu, Anik memastikan, sebagian anggota yang masih aktif konsisten memilih dan memilah sampah. Mereka berkeinginan wilayah RW 2 tidak ikut menyumbang tumpukan sampah di TPST Piyungan.
”Saya juga aktif menggerakkan masyarakat membawa membawa bungkus makanan dan minuman sendiri ketika ada pertemuan resmi,” katanya.
Sri Martina, fasilitator DLH Kota Jogja menyebut ada 12 kelurahan yang mendapat pelatihan daur ulang sampah. Itu bertujuan untuk mengurangi volume sampah di wilayah perkotaan.
”Ini berkaitan dengan pembentukan bank sampah,” tuturnya.
Terkait pemilihan daur ulang jelantah, Sri Martina mengatakan, volume minyak goreng bekas itu cukup banyak. Tak jarang yang dibuang ke saluran drainase.
Lurah Suryatmajan Dodo Lumono menilai, pelatihan DLH bisa mendorong warganya ikut mengolah sampah. Apalagi, belum semua RW di Suryatmajan memiliki bank sampah.
”Kami optimistis 7 RW sisanya bisa terbentuk bank sampah,” katanya. (cr15/zam/zl)