GUNUNGKIDUL – Dinas Koperasi dan UMKM Gunungkidul membubarkan 71 koperasi dalam empat tahun terakhir. Langkah ini dilakukan untuk menyehatkan ratusan koperasi lainnya di 2019.

“Dibubarkan sejak 2016,” kata Kasi kelembagaan dan Pengawasan, Dinas Koperasi dan UMKM Gunungkidul, Ratna Madyaningtyas Rabu (17/7).

Pembubaran 71 koperasi tersebut karena tidak aktif. Jumlah koperasi yang terdata sebanyak 262 koperasi. Karena tidak aktif, harus dibubarkan. Supaya tidak membebani basis database.

“Sekarang ada 191 koperasi yang aktif. Koperasi aktif tersebut telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), dan memberikan laporan,” ujar Ratna.

Dari 191 koperasi aktif tersebut, di antaranya masuk kategori sehat dan cukup sehat. Bagi koperasi sehat dilakukan pembinaan supaya terus sehat. Yang tidak sehat, dibubarkan. Sehingga 2019 tidak ada koperasi tidak sehat.

“Semua harus sehat termasuk manajemen, keuangan, dan SDM-nya,” kata Ratna.

Menurut dia, bukan hanya koperasi simpan pinjam yang dibubarkan dalam rentang waktu tersebut. Ada juga koperasi produksi, koperasi tani, dan koperasi wanita (kopwan). Rata-rata koperasi tidak sehat sudah berumur lama.

“Asetnya ratusan juta rupiah. Karena ada juga yang sempat memperoleh bantuan gedung namun kemudian tidak aktif,” ungkap Ratna.

Selama ini pihaknya telah mengupayakan untuk menyehatkan koperasi. Di antaranya sempat tertolong. Salah satu kendala keberlangsungan koperasi, tidak adanya regenerasi.

“Jadi, tidak semua koperasi dibubarkan karena pailit. Ada juga yang membubarkan diri atas kesepakatan anggota,” terang Ratna.

Dampak dari pembubaran, dirasakan anggota. Karena turut menanggung kerugian. Dalam kondisi demikian, pemerintah hadir untuk melakukan pendampingan serta pengawasan.

Anggota Komisi D, DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho menyayangkan pembubaran koperasi. Padahal koperasi adalah sokoguru ekonomi. Dengan demikian, koperasi diharapkan berperan mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

“Upaya pendampingan dari instansi terkait harus lebih intensif agar koperasi tetap sehat,” kata Heri Nugroho. (gun/iwa/by)