GUNUNGKIDUL – Kasus kematian tiga sapi yang positif antraks di Gunungkidul mendapat sorotan dari anggota dewan. Wakil rakyat menekankan pentingnya pengetatan jadwal pemeriksaan hewan oleh petugas.
”Terkait dengan kasus antraks, kami mendesak pihak terkait agar benar-benar turun ke lapangan. Sebentar lagi Idul Adha. Ini harus menjadi catatan penting,” kata anggota DPRD Gunungkidul Supriyani Astuti saat dihubungi Kamis (18/7).
Jangan sampai pemeriksaan hewan kurban justru dilakukan saat panitia kurban telah melakukan penyembelihan ternak. Sepanjang yang dia tahu, selama ini petugas kesehatan datang ke lokasi penyembelihan usai pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.
”Jadi, setahu saya petugas datang pada saat panitia sudah melewati proses penyembelihan,” ucapnya.
Padahal, untuk mengetahui hewan ternak layak disembelih mestinya petugas datang ketika hewan masih hidup. Dengan demikian, deteksi dini memungkinkan panitia untuk mengambil langkah-langkah yang tepat.
”Saya minta dinas terkait benar-benar tutun ke lapangan. Mubeng (keliling) kampung memastikan kesehatan hewan kurban. Itu sangat mendesak dilakukan,” tegasnya.
Sementara itu, temuan mewabahnya penyakit antraks di Bumi Handayani membuat masyarakat khawatir. Ketua Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Gunungkidul Arif Gunadi mengatakan, beberapa hari ke depan umat Islam akan menyelenggarakan perayaan hari raya Idul Adha.
”Sejak saat ini mempersiapkan hewan kurban untuk di sembelih dan di bagikan kepada masyarakat,” kata Arif Gunadi.
Untuk itu, PCNU Gunungkidul mengimbau pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah tersebut. Ini agar tidak menimbulkan kekhawatiran, ketakutan, dan keresahan di kalangan masyarakat.
”Pastikan kepada masyarakat bahwa hal ini (kasus antraks) telah di tangani secara serius,” ujarnya. (gun/amd/zl)