Satu diterima di Jakarta, dua lainnya di Makassar. Tiga penghargaan sekaligus dalam satu malam. Bertambahlah raihan prestasi Pemkab Sleman di kancah nasional.

JAUH HARI WS, Sleman

DI bawah kendali Bupati Sri Purnomo, Pemerintah Kabupaten Sleman terus menorehkan prestasi. Piagam penghargaan dan piala pun kian menambah penuh almari ruang kerja bupati.

Tadi malam (23/7) dua penghargaan diterima berbarengan. Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Suyono menerima penghargaan Indonesia’s Attractiveness Awards (IAA) di Jakarta. Pada waktu yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Mafilindati Nuraini menerima penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional 2019 di Makassar. Tak tanggung-tanggung, Linda, sapaan Mafilindati Nuraini, menerima dua penghargaan sekaligus.

Sleman kembali ditahbiskan sebagai kabupaten terbaik KLA tingkat Nindya. Semua itu berkat inovasi dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan pada anak. Salah satunya Puspaga mandiri terbaik se-Indonesia. Puspaga adalah akronim dari pusat pembelajaran keluarga. Puspaga ini berdiri sejak 2017. Diberi nama Kesengsem. Alias Keluarga Sejahtera yang Sembada. Puspaga Kesengsem melayani konseling di Jalan Rorojonggrang No 4, Beran, Tridadi, Sleman. tepatnya di kompleks kantor DP3AP2KB.”Lembaga ini bisa diakses gratis oleh seluruh masyarakat,” tutur Linda.

Kategori terbaik lainnya disematkan pada UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Lembaga ini oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dinilai mampu mandiri secara kelembagaan. Diukur dari komitmen dalam pelayanan public terkait perlindungan perempuan dan anak. Dengan lima aspek indikator. Yakni kebijakan pelayanan, profesionalisme sumber daya manusia, sarana dan prasarana, sistem informasi pelayanan publik, konsultasi, dan pengaduan.

Kemen PPPA menilai UPTD PPA Kabupaten Sleman telah memenuhi seluruh indikator. Dengan poin tertinggi 91,3. Nilai ini menempatkan UPTD PPA Kabupaten Sleman menjadi yang terbaik di antara seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Selain komitmen, Kementerian PPA menilai  adanya kekompakan petugas dalam pelayanan UPTD PPA.

“Penilaian ini tentu menjadi motivasi bagi UPTD PPA Sleman untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Linda. Dia berharap raihan itu bisa dipertahankan di tahun-tehun berikutnya. Tentu saja dibarengi pengembangan SDM dan sarana prasarana yang lebih baik.

Selain itu, Sleman juga masuk nominasi 10 forum anak terbaik tingkat kabupaten/kota se-Indonesia. Serta pengukuhan Taman Denggung sebagai ruang bermain ramah anak (RBRA) tersertifikasi.

Sedangkan tentang IAA, seperti periode sebelumnya, Kabupaten Sleman kembali menerima penghargaan Gold IAA di sektor pariwisata. Itu berdasarkan Indonesia’s Attractiveness Index (IAI) yang ditentukan oleh tim juri.

LAYAK ANAK: Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Sleman Purwatno Widodo (kanan) saat menerima piala Kabupaten Layak Anak kategori Nindya dari Mentri PPPA Yohana Yembise di Makasar tadi malam (23/7). (HUMAS PEMKAB SLEMAN FOR RADAR JOGJA)

Indeks itu sebagai daya tarik setiap kabupaten/kota atau provinsi sebagai tujuan pembangunan daerah. Nah, Dinas Pariwisata Sleman mampu memenuhi indikator itu. Sesuai hasil penilaian juri pada 25 Juni lalu. “Tim juri mengapresiasi peran media sosial dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Sleman,” jelas Suyono didampingi Kepala Dinas Pariwisata Sudarningsih.

Akun Instagram Dinas Priwisata Sleman @wisatasleman kini telah memiliki follower tak kurang dari 20 ribu akun. Terhitung per 24 Juni 2019.

Selain itu, juri mengapresiasi keragaman aset yang bisa dieksplorasi untuk meningkatkan jumlah wisatawan.

Memantau dari rumah dinas bupati, Sri Purnomo tak henti-hentinya mengapresiasi raihan prestasi jajarannya itu. Terlebih di era digitalisasi, media sosial sangat memegang peranan penting. Ini sangat bersentuhan dengan visi bupati Sleman. yakni   Terwujudnya Masyarakat Sleman yang Lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya, serta terintegrasinya sistem e -government menuju Smart Regency 2030. “Karena itu saya mendorong seluruh masyarakat untuk turut mempromosikan destinasi Sleman melalui media sosial lewat aplikasi Amazing Sleman,” ucapnya.

Aplikasi itu sangat membantu untuk memudahkan wisatawan menjelajani beragam destinasi wisata di Sleman.

Lebih dari itu, Sri Purnomo juga terus mendorong Sleman sebagai sport tourism destination. Lewat Jelajah Wisata, Temple Run, Volcano Run, Tour de Prambanan, Tour de Merapi, Volcano Tour, hingga Shiva Plateu Tour. “Semua kegiatan itu cukup signifikan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” ujarnya.

Sedangkan untuk penghargaan KLA, Sri Purnomo sangat bersyukur Sleman mampu mempertahankan peringkat Nindya dan berharap tahun depan lebih meningkat lagi. (*/yog/fj)