PURWOREJO – Sebanyak 16 sekolah jenjang SD dan SMP menambah daftar panjang sekolah adiwiyata di Kabupaten Purworejo. Tercatat hingga kini ada 62 sekolah yang menyandang status itu dari jenjang SD-SMA/SMK.
Ke-16 sekolah dinyatakan berhak mendapatkan penghargaan itu setelah dilakukan penilaian bulan April lalu. Dari 19 sekolah yang mengikuti penilaian, ada tiga sekolah yang gagal mendapatkan penghargaan dan bisa mengulanginya tahun depan.
“Penilaian sekolah adiwiyata itu tidak bisa dikatakan sebagai lomba untuk mencari yang terbaik. Karena ada standar-standar yang harus dipenuhi sekolah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Din LH) Purworejo Al Bambang Setyawan saat penyerahan penghargaan di aula kantor setempat, Rabu (31/7).
Menurutnya, penilaian ini sebenarnya lebih diarahkan untuk mendorong perubahan perilaku warga sekolah yang melibatkan unsur orang tua atau masyarakat untuk turut berperan serta. Mereka didorong peduli dengan lingkungan dan meminimalisasi pembuangan sampah.
“Tidak sebatas hanya sarpras (sarana prasaran, Red) saja, karena ke depan penilaian tidak terlalu banyak kepada hal itu. Tapi lebih kepada sisi administrasi, mulai pelibatan masyarakat dan kepedulian pihak-pihak di sekolah dan sekitarnya,” tambahnya.
Kepala Bidang Penataan dan Penataan Lingkungan Din LH Purworejo Muda Kanuni menambahkan, dalam penilaian tahun ini ke-16 sekolah yang berhak menyandang sekolah adiwiyata terdiri atas 13 SD dan tiga SMP.
“Secara keseluruhan dari hasil penilaian Rabu, masih ada hal-hal yang harus dibenahi. Seperti visi dan misi sudah masuk, tapi aksinya masih kurang,” katanya.
Ketiga aspek itu menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan. Yang harus diperhatikan oleh sekolah ke depan adalah peningkatan pola perilaku kepada tingkat partisipasi dan komtmen sekolah dan lingkungan.
“Yang sudah lolos di tingkat kabupaten akan kami ajukan untuk penilaian tingkat provinsi di tahun 2020. Memang masih harus dilakukan pendampingan agar lebih maksimal,” tambahnya. (udi/laz/zl)