MAGELANG – Banyaknya produk pelayanan masyarakat milik Pemkot Magelang yang menjadi percontohan, menarik perhatian Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) untuk berkunjung ke Kota Sejuta Bunga ini. Kementerian ini ingin melihat dari dekat produk-produk pelayanan prima untuk masyarakat.
Setidaknya ada tiga produk pelayanan masyarakat milik Pemkot Magelang yang menjadi percontohan. Dari ketiga produk itu telah meraih penghargaan cukup bergengsi. Di antaranya Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2018 (Siap Uji KIR), Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 (DataGO) dan peringkat I nasional Anugerah Budhipraja (pengembangan iptek dan harmonisasi inovasi).
Kepala Pusat Diklat Kemensetneg Samidi Fahrudin menjelaskan, pihaknya perlu melihat bagaimana pemerintah kota membangun tim, menjaga keberlanjutan inovasi, hingga manfaat dan tanggapan masyarakat terhadap inovasi yang diciptakan.
“Kedatangan kami untuk melakukan benchmarking, mempelajari tentang inovasi-inovasi yang telah diciptakan. Juga bagaimana perubahan dan perbaikan yang dilakukan Pemkot Magelang itu bermanfaat bagi pemerintahan dan masyarakat,” jelas Samidi Rabu.
Pemilihan Kota Magelang sebagai tujuan studi lapangan memang bukan tanpa alasan. “Pemilihan daerah benchmarking sangat ketat, harus punya prestasi minimal Top 99 Inovasi Pelayanan Publik. Diharapkan inovasi dan prestasi Kota Magelang menjadi inspirasi juga motivasi pada peserta untuk melakukan hal sama di Kemensetneg,” tambahnya.
Samidi datang ke Magelang membawa Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat IV yang berjumlah 30 orang. Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina menyambut baik kunjungan ini karena daerahnya terpilih sebagai lokasi benchmarking (tolak ukur).
Momen ini dapat memperkuat relasi, sekaligus membangun motivasi sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. “Para peserta akan diajak kunjungan lapangan, sehingga memperoleh gambaran yang komprehensif terkait materi yang disampaikan,” tuturnya. (cr10/laz/zl)