SLEMAN – Proyek peningkatan ruas Jalan Besi-Jangkang-Koroulon saat ini sedang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) Jogjakarta. Pengerjaan saat kemarau menyebabkan debu beterbangan.

Warga sekitar proyek pun mengeluhkan persoalan tersebut. Debu beterbangan saat ada kendaraan yang melintas di proyek tersebut.

“Sudah dari akhir Juni 2019 proyeknya,” kata Narti, 48, warga Dusun Yapah, Sukoharjo, Ngaglik Minggu (4/8).

Pedagang warung makan tersebut menjelaskan debu semakin banyak saat tertiup angin kencang. Akibatnya, meja atau kursi warung makannya banyak debu.

Dia berupaya menutupi seluruh dagangannya agar terhindar dari debu. Apalagi untuk sayur dan lauk yang ada di etalase, terpapar debu. “Ini sudah saya tutupi agar makanan tidak kemasukan debu. Kalau yang plastik saya lap bungkusnya,” ujar Narti.

Saban hari Narti harus berhadapan dengan debu proyek. Sesekali jika ada kendaraan melintas dia harus menutup hidung dan mulutnya. “Ya agak khawatir juga kalau kena batuk,” kata Narti.

Untuk mengurangi debu, dia sesekali menyiram jalan di depan warung. Namun, dengan cuaca yang panas air cepat menguap dan jalan kembali kering. “Kalau bisa ya pelaksana proyek segera mengaspal jalan. Atau paling tidak, menyiram jalan agar tidak banyak debu,” pinta Narti.

Demikian pula dengan Saifudin, 27, warga Manisrenggo yang hampir setiap hari melintas di jalan tersebut. Debu proyek sangat mengganggu ketika berkendara. “Saat melintas kalau tidak hati-hati bisa kelilipan,” kata Saifudin.

Namun, Saifudin tidak serta merta menyalahkan pelaksana proyek. Menurutnya saat kemarau merupakan waktu yang tepat melaksanakan proyek fisik. “Tapi kalau bisa ya disiram agar tidak banyak debu. Kasihan warga sekitar proyek. Banyak debu rawan sakit pernapasan,” ungkapnya.

Pada 2019, banyak proyek pembangunan dilaksanakan pemerintah. Untuk Sleman ada 18 proyek pembangunan. Meliputi peningkatan jalan, peningkatan jembatan, dan pemeliharaan jalan.

“Total anggaran mencapai Rp 140 miliar,” kata Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman Achmad Subhan.

Sekitar Rp 40 miliar merupakan dana dari pusat. Sisanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sleman 2019. Untuk saat ini dari total 18 proyek tersebut tinggal satu proyek yang mengharuskan lelang ulang.

“Ruas Jalan Bercak-Sumber ini yang masih harus lelang ulang. Targetnya Agustus sudah ada pengumuman pemenang lelang,” kata Subhan.

Saat ini, semua proses pembangunan jalan dan jembatan terus berjalan. Walaupun belum semua masuk tahap fisik. “Semua sedang proses. Lelang itu juga proses, jadi bukan hanya ketika fisik jalan,” jelasnya.

Terkait banyaknya proyek tersebut, Subhan meminta masyarakat bersabar. Sebab, adanya proyek jalan ataupun jembatan tujuannya agar memperlancar akses. “Awalnya terhambat, tapi kalau sudah selesai kan jalan lancar. Saya minta bersabar sedikit,” harap Subhan. (har/iwa/by)‎