BANTUL – Sudah sepekan terakhir ini gas 3 kilogram atau kerap disebut gas melon mulai langka di Kabupaten Bantul. Hal ini membuat sebagian masyarakat kelimpungan untuk mendapatkan salah satu komoditas pokok ini.

Supartilah, 49, warga Banguntapan, Bantul, ini termasuk yang merasakan efek langkanya gas melon di daerahnya. Ia menceritakan, tak jarang harus berkeliling ke beberapa desa untuk bisa mendapatkan gas elpiji 3 kg.

Dia juga menuturkan, ketika dapat pun harga gas melon mengalami  kenaikan yakni menjadi sebesar  Rp 27.000. “Padahal harga normal biasa eceran Rp 23.000 sampai Rp 25.000,” ungkapnya Senin (5/8).

Melihat kondisi itu Supartilah berharap ketersedian gas melon dapat kembali normal. Mengingat komoditas bahan bakar gas itu sudah sangat vital bagi kehidupan sehari-hari.

Hal senada juga diungkapkan Wagiran, 37, warga Kasihan, Bantul. Kesulitannya dalam mendapatkan gas melon dirasa cukup berdampak buruk pada profesinya sebagai penjual gorengan.

Wagiran mengaku, untuk mendapatkan satu buah gas melon dia harus bisa adu cepat dengan konsumen lain. Pasalnya, agen gas yang biasa menjadi langgananya selama seminggu terakhir hanya menyediakan stok yang sedikit.

“Sebelum langka, datang ke penjual (agen gas) bisa langsung dapat. Sekarang kalau gak pesen dulu atau cepet-cepetan, pasti tidak kebagian,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Distribusi dan Harga Bahan Kebutuhan Pokok, Dinas Perdagangan Bantul Zuhriyatun Nur Handayani tidak menampik saat ini komoditas gas melon memang sedang sulit didapatkan. Dari hasil pengecekan di beberapa agen dan pengecer di Bantul, stok gas melon terbilang sedikit.

Dia mengatakan, penyebab mulai langkanya gas melon dikarenakan penyesuaian kuota dari Pertamina. Namun dia menuturkan, biasanya akan ada penambahan stok kembali menjelang hari besar keagamaan, sehingga masyarakat kembali mudah mendapatkan gas melon.

Upaya antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan gas melon, Handayani mengaku akan rutin melakukan pemantauan ketersediaan gas melon dan berkoordinasi dengan pihak terkait. “Jika memang betul terjadi kelangkaan, kami siap berkoordinasi dengan Pertamina guna melakukan faktualisasi,” ungkapnya. (cr5/laz/zl)