GUNUNGKIDUL – Menjelang perayaan Hari raya Idul Adha, ternak dari Gunungkidul mulai diperjualbelikan ke luar daerah. Itu termasuk hewan ternak yang selama ini berada di wilayah endemis antraks. Sebab, tidak ada larangan untuk dijadikan pilihan hewan kurban.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan, pemberian vaksin terhadap ribuan ternak sudah selesai. Sejauh ini tidak ada kejadian luar biasa. Termasuk ternak mati mendadak.“Karena itu boleh dijual menjelang Idul Adha. Termasuk ternak di wilayah endemis antraks, seperti di Grogol dan Bejiharjo,” kata Bambang Wisnu Senin (5/8).
Berdasarkan data, sejauh ini sudah ada 60 ekor sapi di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo menjalani pemeriksaan kesehatan dan siap dikirim ke berbagai daerah di Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Meski demikian pihaknya masih terus melakukan pengawasan ketat. Yakni, jika sampai ada kejadian ternak mendadak mati dan terkena bakteri antraks.“Total pemberian vaksin untuk hewan ternak mencapai ribuan. Rinciannya, 1.595 ekor kambing, 696 sapi, dan tujuh domba,” ungkapnya.
Masih dalam upaya pengawasan, mulai besok (hari ini, Red) hingga 7 Agustus mendatang kembali dilakukan pengambilan sampel tanah di Padukuhan Grogol oleh BBVET (Balai Besar Veteriner) Wates. Sampel tanah untuk diuji laboratorium.“Uji laboratorium untuk melihat perkembangannya, sudah ada kemajuan belum (kondisi Dusun Grogol pasca terpapar antraks),” terangnya.
Dia memastikan, antraks pengaruhnya tidak luas. Terbukti, penampungan hewan ternak di Lemahbang, Desa Mulusan, Paliyan laris manis. Ada 160-200 sapi akan dikirim ke Jakarta dan Bandung. Dari Semin terdapat 78 ekor sapi siap meluncur ke DIJ dan Solo. “Bisa dibilang minat hewan ternak asal Gunungkidul masih banyak dan tidak terpengaruh oleh isu antraks,” ucapnya.
Kasus kematian tiga ekor sapi positif antraks di Gunungkidul mendapat sorotan dari anggota dewan. Wakil rakyat menekankan pentingnya pengetatan jadwal pemeriksaan hewan oleh petugas. “Kami mendesak pihak terkait agar benar-benar turun ke lapangan. Sebentar lagi Idul Adha, ini (antraks) harus menjadi perhatian serius,’’ kata anggota DPRD Gunungkidul Supriyani Astuti. (gun/din/zl)