GUNUNGKIDUL – Sumber dana masyarakat atau dana pihak ketiga yang dihimpun lembaga perbankan di Gunungkidul mulai bergairah tahun ini. Itu terlihat dari data pertumbuhan rekening maupun jumlah saldo di lembaga perbankan milik pemerintah daerah.
Di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Cabang Gunungkidul misalnya. Secara umum, kegiatan penghimpunan dana dibagi ke dalam tiga jenis. Yakni, simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit), dan simpanan deposito (time deposit).
Tahun 2018, total terdapat 5.7433 rekening. Total saldonya menembus Rp 964 miliar.
Rinciannya, jumlah rekening tabungan sebanyak 5.5288 dengan total saldo lebih Rp 624 miliar. Simpanan giro terjumlah 1.071 rekening dengan saldo lebih Rp 129 miliar. Simpanan deposito 1.074 rekening dengan saldo di atas Rp 210 miliar.
Sedangkan tahun 2019 terdapat total 13.139.220 rekening. Total saldo menembus Rp 1 triliun.
Khusus simpanan tabungan terdapat 137.060 rekening dengan saldo lebih Rp 622 miliar. Giro ada 1.070 rekening dengan saldo berjumlah lebih Rp 221 miliar. Kemudian deposito terdiri 1.090 rekening dengan saldo menembus Rp 163 miliar.
”Nasabah lebih banyak dari masyarakat umum, karena kami bukan bank PNS. Dari masyarakat umum terdiri dari pengusaha dan guru,” kata Kepala Pimpinan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY Cabang Gunungkidul Plati Sulistiyanti saat dihubungi Jumat (9/8).
Plati menjelaskan, sumber-sumber pendanaan diperoleh dari pihak ketiga di Gunungkidul. Jumlahnya cukup banyak. Didominasi masyarakat umum. Sebab, bank BPD DIY bukan yang khusus melayani PNS.
Sementara itu, Direktur Utama PD BPR BDG Gunungkidul Rini Widiyanti mengungkapkan, jumlah rekening di bank yang dikelolanya terdiri dari tabungan, deposito, dan pinjaman. Per Juni tahun ini jumlah tabungan ada 58.756 rekening. Deposito 1.221 rekening dan pinjaman 7.334 rekening.
Total saldo dari tabungan menembus angka lebih Rp 178 miliar. Sedangkan dari deposito lebih Rp 94 miliar.
”Sementara jumlah pinjaman lebih kecil ketimbang tabungan,” kata Rini. (gun/amd/er)