JOGJA – Pelantikan anggota DPRD Kota Jogja, Sleman, dan Kulonprogo periode 2019-2024 Senin (12/8) menjadi panggung ketua sementara. Tiga ketua DPRD sementara kompak mengobral janji manis. Mereka menggaransi kinerja seluruh anggota parlemen baru lebih maksimal.

Ketua Sementara DPRD Kota Jogja Danang Rudiyatmoko, misalnya. Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini optimistis seluruh koleganya mampu menuntaskan pembahasan raperda yang tersisa. Yakni, tujuh raperda yang tersisa dalam Program Peraturan Daerah (Propemperda) 2019.

Kendati begitu, Danang menyadari ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Antara lain, pembentukan panitia khusus (pansus) tata tertib (tatib) DPRD. Sebab, tatib berfungsi sebagai panduan.

”Targetnya (tatib) awal September selesai semua,” jelas Danang usai pelantikan.

Meski ditunjuk sebagai ketua sementara, Danang belum mengetahui siapa yang akan menjadi ketua DPRD definitif. Dia juga enggan berspekulasi. Lantaran penunjukan siapa yang akan menjabat wewenang DPP PDIP.

”Nanti saja. Yang penting semua anggota dewan senyawa dulu,” kelitnya.

PDIP mendapatkan 13 kursi di DPRD Kota Jogja. Di bawahnya disusul PAN dengan enam kursi. Nah, Danang akan berduet dengan perwakilan dari PAN sebagai pimpinan DPRD sementara.

Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mendorong anggota DPRD baru memiliki komitmen tinggi. Masih banyak pekerjaan rumah peninggalan periode sebelumnya yang harus segera diselesaikan.

HS, sapaan Haryadi Suyuti, juga berpesan agar legislatif menjalankan fungsi pengawasan dengan penuh etika.

”(Kalau mengkritik) harus ada fakta. Bukan hanya berdasar cerita dan katanya. Imbangi juga dengan solusi agar ada diskusi,” ucap HS seolah mengkritik kebiasaan anggota dewan periode lama.

Di DPRD Sleman, posisi ketua sementara dan wakilnya bakal dipegang Haris Sugiharta dan Raudi Akmal. Duet politikus PDI Perjuangan dan PAN itu dipilih lantaran sebagai representasi dua partai politik dengan perolehan kursi terbanyak. PDIP memperoleh 15 kursi. Di bawahnya disusul PAN dengan enam kursi.

Haris menegaskan, pelantikan sebagai tanda dimulainya memperjuangkan aspirasi masyarakat Sleman. Sekaligus mewujudkan visi dan misi Kabupaten Sleman.

”Jadi, semua anggota DPRD harus lebih aktif,” tegasnya.

Yang tak kalah penting, Haris juga mengingatkan agar seluruh koleganya menjaga marwah sebagai wakil rakyat. Kinerjanya diawasi publik. Termasuk konstituennya.

”Dalam melaksanakan tugas harus sebaik-baiknya dan terhindar dari perbuatan melawan hukum,” pesannya.

Seperti di DPRD Kota Jogja, siapa sosok yang akan menjadi ketua DPRD Sleman juga masih misterius. Bahkan, Haris yang pernah menjabat ketua DPRD Sleman periode sebelumnya disebut-sebut bakal mendapatkan saingan berat.

Ketua DPC PDIP Sleman Koeswanto menyebut ada tiga nama yang diusulkan ke DPP sebagai kandidat ketua DPRD. Selain Haris, ada nama Y Gustan Ganda dan Danang Maharsa.

Nah, nama Y Gustan Ganda disebut-sebut paling berpeluang. Lantaran tercatat sebagai sekretaris DPC PDIP Sleman. Kendati begitu, Koeswanto tetap enggan berspekulasi.

”Danang bisa jadi kuda hitam. Siapa tahu justru Danang yang terpilih,” elaknya.

Dari Kulonprogo, Akhid Nuryati dipercaya menjadi ketua sementara DPRD. Politikus PDIP itu bakal berduet dengan Ponimin Budi Hartono dari PAN.

Akhid berjanji mendorong kinerja parlemen DPRD Kulonprogo lebih transparan, akuntabel, berwibawa, dan aspiratif.

”Kami bertekad untuk mengawal proses pembangunan dan menyuarakan suara rakyat,” janjinya. (dwi/har/tom/zam/fj)