JOGJA – Delapan desainer asal DIJ memamerkan 60 outfit karya terbaru dalam rangkaian  pembukaan Malioboro Night Festival bertajuk Fashion on the Street di Monumen Serangan Oemoem (SO) 1 Maret, Kota Jogja, sore Jumat (23/8).

Uniknya, busana yang dikenakan peraga dalam acara fesyen ini seluruhnya berasal dari bahan bekas alias pakaian daur ulang. Mereka menyulap busana dan bahan tidak terpakai menjadi model terkini layak pakai.

DAUR ULANG: Peragaan busana berbahan dasar daur ulang ini merupakan rangkaian dari Malioboro Night Festival 2019. (GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA)

Lia Mustafa selaku konseptor acara ini mengungkapkan, melalui kegiatan ini ia ingin mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Melalui fashion masyarakat bisa membuat sesuatu yang baru dengan pakaian lama.

“Menggunakan bahan tak terpakai merupakan tantangan berkarya bagi diri sendiri. Maksimalkan bahan yang ada dan cintai lingkungan agar alam semakin bersahabat dengan kita,”  terangnya saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Lia menjelaskan, acara dihelat dalam rangka berbaur dengan masyarakat, salah satunya bisa melalui fashion. “Mari kita memulai memilih baju yang akan kita pakai, ada kelokalan akan lebih baik. Mari buka lemari, buat desain baru, kita upgrade dengan fashion kekinian,” ajaknya.

Suciwati Lidyawati, 35, wisatawan asal Jombang turut menyaksikan kegiatan tersebut. Dia tak menyangka pakaian yang digunakan peraga berasal dari bahan-bahan bekas. “Sama sekali nggak kelihatan, baru tahu setelah dikasih tahu teman saya tadi. Salut buat desainernya,” pujinya.  (cr16/laz/by)