Sejak dibentuk tenaga kesejahteraan sosial masyarakat (TKSM) memiliki peran strategis. TKSM menjadi ujung tombak pelaksanaan usaha kesejahteraan sosial (UKS) di tingkat desa/kelurahan. “Masalah kesejahteraan sosial di Indonesia cenderung meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas,” ujar Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi Jumat (23/8).
Dikatakan, pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah menangani permasalahan kesejahteraan sosial. Salah satunya dengan meningkatkan peran serta masyarakat. “ Khususnya TKSM sebagai mitra kerja pemerintah,” ungkap dia.
Masih terkait itu, Dinas Sosial DIY baru saja s menggelar Seleksi Pilar-Pilar Sosial Berprestasi tingkat provinsi. Ada empat komponen Pilar-Pilar Sosial Berprestasi yang diseleksi. Yakni tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), pekerja sosial masyarakat (PSM), lembaga kesejahteraan sosial (LKS) dan karang taruna. “Mereka yang diseleksi mewakili kabupaten dan kota se-DIY,” ujar Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial DIY Agus Setyanto.
Hasilnya ada empat pemenang tingkat provinsi. Pemenang I TKSK adalah Nur Kholis dari Kecamatan Pajangan Bantul. Selanjutnya, Karang Taruna AKRAPP Desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulonprogo. Kemudian Sukiyati asal Dusun Bulurejo, Semin, Semin Gunungkidul menjadi pemenang I PSM. Adapun pemenang I LKS adalah Yayasan Panti Asuhan Yatim Putri Islam RM Suryo Winoto dari Kelurahan Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta.
“Empat pemenang ini berhak mengikuti seleksi Pilar-Pilar Sosial Teladan tingkat Nasional 2019. Wakil dari DIY bakal bersaing dengan pemenang dari 34 provinsi se-Indonesia,” lanjutnya.
Nama-nama pemenang tingkat provinsi ini juga telah dikirimkan ke pusat. Langkah ini menindaklanjuti surat dari Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI Nomor 1591/3.2/PB.04/2019 tanggal 1 Juli 2019 perihal Pemberitahuan Seleksi Pilar-Pilar Sosial Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019.
Mereka yang dinyatakan juara I tingkat nasional, penghargaan diberikan saat Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) pada 22 Desember 2019. Puncak peringatan HKSN dijadwalkan dihadiri Presiden RI Joko Widodo.
Agus menambahkan, pilar-pilar sosial merupakan agent of community. Mitra pemerintah mewujudkan kemandirian. Keberadaan mereka menjadi motor penggerak pemberdayaan sosial di masyarakat.
Terkait dengan seleksi mulai tahapan administrasi, verifikasi instrumen dan profil peserta. Dilanjutkan presentasi berupa pemaparan program dan kegiatan unggulan masing-masing. Tim penilai juga melakukan kunjungan lapangan.
Selain TKSK, PSM, TKS dan Karang Taruna, seleksi juga dilakukan terhadap Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM). Namun khusus WKSBM penilaiannya hanya sampai di tingkat provinsi saja. “Tidak diajukan ke nasional,” sambung Agus. (kus/rg)