RADAR JOGJA – Kegiatan inventory atau inventarisasi barang, membuat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terpecah fokusnya. Itu dijawab JNE dengan membuka Friendly Logistic.
Friendly logistics merupakan produk layanan untuk mempermudah pelaku UMKM dalam melakukan jual-beli secara online. Layanan ini menawarkan berbagai fasilitas seperti pengelolaan warehousing yang terintegrasi dengan layanan last mile delivery. Serta update inventory mau pun shipment status secara berkala.
“Sehingga teman-teman UMKM tinggal fokus di produksi dan sales,” jelas Head of Regional JNE Jateng-DIY, Marsudi, dalam peresmian friendly logistics di Warehouse JNE, Jl. Parangtritis Km. 4,5 Jogja, Senin (16/9). Teknisnya, UMKM tinggal menitipkan barang di friendly logistic JNE. Ketika ada pesanan, UMKM tinggal meneruskan ke JNE yang nantinya akan tersistem langsung hingga barang tiba di alamat pemesan.
Saat ini, JNE Jogja menyiapkan warehouse seluas 400 meter persegi dan kemampuan pengelolaan gudang hingga 5.000 unit di Jalan Parangtritis. Tapi, lanjut dia, jika kebutuhan meningkat, pihaknya sudah menyiapkan gudang lainnya milik JNE.
Wakil Wali kota Jogja Heroe Poerwadi yang hadir dalam peresmian friendly logistic, mendukung inisiatif JNE Jogja yang bekerja sama dengan PT Cakra Nala Logistic (Canal) itu. Menurut dia, selama ini pelaku UMKM kesulitan dalam menyimpan produknya. Malah kadang hanya diletakkan di rumah saja. “Kendala menyimpan produknya sebelum dijual bisa menggangu pelaku UMKM,” ungkapnya.
Sedang CEO Canal, Rifki Ali Hamidi juga mengakui keberadaan friendly logistic JNE ini menjawab keresahan pelaku jual beli online. Dia mencontohkan ketika akan stok produk, pihaknya kesulitan untuk menyimpannya. Membuat gudang juga terkendala dalam perawatan hingga SDM. “Di canal ini untuk taruh barang, sistem informasi sekaligus untuk portal,” tuturnya. (sce/pra/tif)