RADAR JOGJA – Penyakit hemifacial spasm (HFS) merupakan suatu kondisi mulai bibir, pipi, hingga otot sekitar mata bergerak-gerak tertarik ke belakang atau kedutan hingga akhirnya seperti perot layaknya stroke ringan. Namun, penyakit ini bukanlah stroke.

Dilansir dari jawapos.com, menurut salah seorang dokter yang tergabung dalam Kortex Comprehensive Brain and Spine (KBSC) National Hospital dr Agus Chairul Anab SpBS, menyatakan, kondisi HSF disebabkan terjadinya perlengketan antara saraf nomor tujuh yang berfungsi mengatur gerakan wajah dan pembuluh darah pada otak.

Hal itu berakibat gerakan pada wajah tidak terkendali. Wajah pun bisa menjadi perot. Menurutnya, untuk memulihkan gerakan wajah normal kembali, tim dokter melakukan operasi di batang otaknya. Operasi tersebut tidak perlu lagi dilakukan dengan membuka batok kepala cukup membuat lubang kecil diameter satu sentimeter di belakang telinga pasien.

Melalui lubang kecil itu, tim dokter akan memisahkan saraf nomor tujuh dengan memasang serabut teflon agar tidak lengket dengan pembuluh darah. (jpc/ila)