RADAR JOGJA – Para koordinator suporter bersama guru pendampingnya masing-masing mengikuti Technical Meeting Suporter Honda DBL 2019 D.I.Jogjakarta Series di Kantor DBL Academy Jogja Jalan Magelang KM 5 Sleman, Jumat (27/9). Para koordinator sepakat mendukung sekolahnya dengan semangat kreativitas dan suportivitas.

Seperti diungkapkan Koordinator Suporter SMAN 8 Jogja, Hauzan Rahmat. Dia menyebutkan, tahun ini tantangan yang ditemui lebih banyak. Namun dia yakin dapat me-manage teman-temannya dengan baik.

“Adik kelas X dan XI sedang bersemangat mendukung tim basket kami untuk berlaga. Maka aku juga harus bisa me-manage anggota suporter ini dengan baik. Kalau soal koreografi, Delayota (sebutan SMAN 8 Jogja) rencananya akan mengeluarkan koreo 3D dengan ukuran besar,” ujar Hauzan.

Dia dipilih menjadi koordinator supporter. Berarti harus pintar berkomunikasi. Baik komunikasi internal suporter sekolah itu sendiri, maupun komunikasi ke suporter sekolah lain.

“Koordinator adalah jembatan antara kedua belah pihak. Antara sekolah lain dengan sekolah kami. Juga antara para guru pada para siswa. Sebab komunikasi yang baik itu akan menjadi kunci menghindari kesalahpahaman,” jelas Hauzan.

Sejalan dengan Hauzan, Koordinator Suporter SMAN 2 Jogja Patrik Yuda berpesan agar para suporter dapat saling menjaga satu sama lain. “Kami fokus untuk berkompetisi beradu kreasi. Smada sudah menyiapkan koreografi baru. Nanti pasti akan bertambah lagi,” ungkap Yuda.

Project Officer atau Ketua Honda DBL D.I Jogjakarta Series 2019 Tatang Guritno menyebutkan tahun ini crew Honda DBL berkomitmen meningkatkan keamanan dan kenyamanan suporter.

“Kita sama-sama harus menjaga kondusivitas suasana dalam gelaran DBL. Selama ini para suporter di DBL enggak pernah rusuh dan selalu menjaga keamanan berkat kedekatannya dengan para crew. Maka tahun ini kami akan tingkatkan lagi keamanan itu,” tutur Tatang.

Salah satu cara meningkatkan keamanan adalah crew DBL membuka komunikasi pada seluruh sekolah jika butuh pengawalan saat berangkat maupun pulang dari GOR UNY.

“Selain itu para suporter wajib menyanyikan lagu milik Jogja Hip Hop Foundation berjudul Sedulur. Lagu itu wajib dinyanyikan untuk mengingatkan suporter bahwa mereka tetap bersaudara meski berasal dari sekolah berbeda,” ungkap Tatang.

Kreativitas suporter, jelas Tatang, tak hanya dilihat dari aktivitasnya di GOR UNY selama tanggal 10 Oktober 2019 hingga 2 November 2019. Namun juga aktivitas di dunia maya.

“Suporter diminta membuat video, desain, atau foto berisi koreografinya untuk mendukung timnya berlaga di Honda DBL tahun ini. Kami ingin suporter kreatif di tribun penonton, tapi juga kreatif di dunia maya melahirkan dukungan dalam bentuk-bentuk yang lain,” kata Tatang. (*/iwa/rg)