RADAR JOGJA – Jogjakarta menjadi kota kelima penyelengaraan Ministry of Finance (MOFEST) 2019, Sabtu (28/9). Setelah sebelumnya digelar di Pekanbaru, Pontianak, Kendari, dan Surabaya. Mofest menjadi ruang bagi generasi muda untuk mengeksplorasi, dan menyampaikan aspirasi dalam pengelolaan #UangKita atau APBN.

Acara ini dihadiri ribuan peserta yang didominasi kalangan mahasiswa. Bertempat di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), penyanyi campursari Didi Kempot menjadi puncak kemeriahan acara. Melantunkan lagu Pamer Bojo, penampilan Lord of Broken Heart ini diiringi antusiasme peserta yang ikut bernyanyi.

Didi Kempot juga menjadi pembicara dalam Mofest Talk bersama musisi Erix Soekamti. Ke duanya membagikan inspirasi tentang bagaimana menyadari potensi diri dan menekuni kegemaran untuk menuju kesuksesan. Selain itu, tips bagaimana menciptakan inovasi berwirausaha di tengah modernisasi industri musik.

Di sesi sebelumnya, Mofest Talk juga menghadirkan koreografer Mila Rosinta, rapper Marzuki “Kill The DJ”, Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Jogjakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jogjakarta Dionysius Lucas Hendrawan, dan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) DIJ Heru Pudyo Nugroho.

Dalam kesempatan tersebut, para narasumber menyampaikan tentang pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menuju Indonesia Emas 2045 dan bagaimana para pemuda ikut berkontribusi serta turut mengawasi pembangunan negara.

Kepala Kanwil DJP Jogjakarta Dionysius Lucas Hendrawan mengatakan, ada tiga faktor penentu keberhasilan Indonesia mendatang yaitu infrastruktur yang merata di Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang bagus dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Di mana para milenial dalam 26 tahun mendatang diperkirakan sudah menjadi penentu kebijakan.

“Generasi muda jangan jadi penonton di rumah sendiri, kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menjadi entrepreneur, ilmuwan, dan insinyur buatlah Indonesia menjadi lebih great,” jelasnya.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Jogjakarta Heru Pudyo NugrohoVisi 2020, mengusung APBN untuk akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguatan kualitas SDM, sebagai tahapan jangka menengah pertama menuju pencapaian visi Indonesia 2045. Pemerintah telah membuat strategi pembangunan SDM secara holistik.

“Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan jaminan program indonesia sehat, bantuan pangan, program keluarga harapan, bidik misi, beasiswa LPDP, tunjangan profesi guru, penyediaan lapangan kerja, kredit ultra mikro, jaminan hari tua, dan JKN bagi warga miskin mulai dari dalam kandungan, usia balita, sekolah, perguruan tinggi, bekerja, hingga hari tua,” ungkapnya. (tif/ila)