RADAR JOGJA – Probiotik dikenal dengan nama bakteri baik pada usus. Probiotik diakui miliki banyak manfaat yang menunjang kesehatan anak, seperti membantu menyerap gizi makanan dalam saluran cerna hingga meningkatkan sistem imun anak.
Namun, probiotik tambahan tak disarankan diberikan pada anak dengan gangguan sistem daya tahan seperti kanker. Dilansir dari jawapos.com, dalam diskusi media, Dr Ryan Carvalho MD MBA, dari Associate Prof of Pediatrics, The Ohio State University College of Medicine mengungkapkan, probiotik atau bakteri baik sebenarnya sudah ada dalam usus secara alami. Hanya, pada anak-anak lebih baik jika diberikan probiotik tambahan agar sistem pencernaannya terjaga dari bakteri jahat.
”Tapi, untuk beberapa kasus seperti anak dengan gangguan sistem imun atau kanker, pemberian probiotik tambahan sebaiknya tidak dilakukan. Sebab, probiotik dari luar tubuh bisa menjadi sasaran dari obat,” ujarnya.
Vice President Head of Medical and Nutrition Services Nestle Dr dr Ray Basrowi, MKK menerangkan, probiotik tetap mikroorganisme meskipun bersifat baik. Ketika probiotik tambahan masuk dalam tubuh, sistem tubuh justru akan merespons sebagai kuman. Sistem daya tahan tubuh tidak dapat mengenali probiotik sebagai bala bantuan, makanya dibenarkan dulu sistem imunnya.
Untuk itu, lanjutnya, tidak akan berguna jika diberikan probiotik tambahan. ”Tapi jika kasusnya hanya untuk pemeliharaan kesehatan, probiotik sangat dianjurkan,” sambungnya.
Sebab, ketika minum antibiotik, maka probiotik alami dalam usus biasanya ikut mati, sehingga memerlukan tambahan probiotik dari luar. Terjadi simbiosis, probiotik dari luar bisa menumbuhkan lagi prebitok baik yang secara alami sudah ada. Jadi tak semuanya terbunuh oleh antibiotic dan tetap seimbang. (jpc/ila)