RADAR JOGJA – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Bantul kemarin (30/10) sukses mempertahankan sertifikat ISO 9001:2015 untuk kali lima. Itu menunjukkan pelayanan publik di DPMPT selama lima tahun terakhir berstandar internasional. Terutama dalam bidang pelayanan perizinan.
“Ini bentuk pengakuan bahwa pelayanan di DPMPT sudah diakui setaraf internasional,” ucap Kepala DPMPT Bantul Sri Muryuwantini usai Close Meeting Audit Eksternal ISO 9001:2015 kemarin.
DPMPT menggandeng NQA dalam audit eksternal ISO 9001:2015. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Lembaga NQA dipilih, antara lain, lantaran organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkantor di kompleks Perkantoran II Pemkab Bantul itu benar-benar ingin meningkatkan kualitas pelayanan publiknya.
Namun, Ninuk, sapaan Sri Muryuwantini, sempat nervous sebelum close meeting. Kendati begitu, Ninuk akhirnya bisa merasa plong. Setelah auditor NQA menyatakan bahwa DPMPT layak mempertahankan sertifikat bergengsi itu.
“Apalagi, tidak ada temuan. Auditor hanya memberikan tujuh obvervasi (saran),” ujarnya.
Ya, auditor NQA memberikan tujuh observasi kepada DPMPT. Mayoritas berupa penataan administrasi. Ninuk berkomitmen segera menindaklanjutinya. Toh, tujuh obervasi itu bertujuan untuk meningkatkan performance pelayanan di DPMPT.
“Itu (obervasi auditor, Red) saran yang bagus,” ucapnya.
Bahkan, kata Ninuk, DPMPT juga bakal menindaklanjuti saran auditor perihal ketersediaan tempat mengecas ponsel di ruang pelayanan.
Ya, auditor sempat menyinggung ketersediaan tempat mengecas di ruang pelayanan saat pemaparan. Pertimbangannya, ponsel belakangan ini merupakan salah satu kebutuhan masyarakat.
Menurut Ninuk, DPMPT sebenarnya telah merancang ruang pelayanan yang serbakomplet. Termasuk di antaranya ruang pelayanan yang dilengkapi dengan fasilitas tempat mengecas. Rencananya, rancangan itu akan diterapkan di mal pelayanan publik (MPP). Di mana MPP di Kabupaten Bantul baru diterapkan pada akhir 2020. Kendati begitu, Ninuk berkeinginan agar salah satu saran auditor itu segera bisa diterapkan di ruang pelayanan DPMPT. Setidaknya mulai awal 2020.
“Tapi, coba nanti apakah anggaran (dalam RAPBD 2020) bisa direvisi atau tidak,” katanya.
Bagi Ninuk, sertifikat ISO 9001:2015 tidak hanya menunjukkan kualitas pelayanan di DPMPT telah berstandar internasional. Lebih dari itu, sertifikat ISO bisa membentuk karakter pegawai yang bertanggung jawab dan profesional. Juga pegawai yang memiliki komitmen tinggi terhadap pemkab.
“Dan punya rasa kesetiakawanan dan bisa saling bekerja sama,” ungkapnya.
Terlepas dari itu, Ninuk mengapresiasi seluruh pegawai DPMPT. Sebab, raihan bisa mempertahankan sertifikat ISO 9001:2015 karena komitmen pimpinan dan seluruh pegawai DPMPT.
“Saya tak bisa bekerja sendiri. Teman-teman mulai staf hingga Pak Sekretaris punya komitmen untuk mempertahankannya,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris DPMPT Bantul Totok Budiharto mengungkapkan, bisa mempertahankan ISO 9001:2015 bukan perkara gampang. Apalagi, bisa mempertahankannya hingga lima kali berturut-turut. Sebab, materi yang ditanyakan tim auditor dari tahun ke tahun lebih mendalam.
“Kalau awal-awal yang ditanya soal SOP (standar operasional prosedur). Kalau sekarang sudah bergeser ke kinerja,” katanya.
Ketika disinggung raihan ISO kali ini, Totok mengaku puas. Sebab, tim auditor hanya memberikan observasi.
“Kalau tahun lalu masih ada temuan,” tambah Totok menekankan DPMPT selalu memperbaiki temuan maupun observasi tim auditor. (zam)