RADAR JOGJA – Dua bulan lebih pasca-operasi tangkap tangan (OTT) KPK, terkait kasus perbaikan saluran air hujan (SAH) di Jalan Babaran, Pemkot Jogja belum bereaksi. Bahkan seiring dengan mulai turunnya hujan, warga kembali terkena getahnya.

Ketua RT 38, Kelurahan Pandean, Umbulharjo, Jaka Prakosa, mengatakan hujan mengakibatkan lubang-lubang itu terisi air. Bahkan jika hujannya deras dalam waktu yang lama, tidak menutup kemungkinan air dalam lubang akan setara dengan jalan.

“Lubangnya jadi tidak terlihat,” keluhnya, Minggu (3/11).

Dia mencontohkan, di sisi timur salurannya tertutup, karena lubangannya pas di depan rumah warga. Karena harus untuk aktivitas, lubangnya ditimbun dan dipasak. “Tapi penimbunan itu membuat saluran tertutup jadi air tidak bisa mengalir ke timur,” katanya.

Hujan juga menyebabkan bau dari lubang proyek kian menyengat, karena mendapat suplai air kotor dari saluran di atasnya. “Kalau bau ya jelas bau, sudah dari dulu, tapi warga di sini hidungnya sudah kebal,” ungkapnya.

Dia juga mengkhawatirkan timbulnya potensi penyakit. Meluapnya air kotor dari lubang proyek itu, kata dia, sangat mungkin membawa benih penyakit, apalagi jika sampai meluap. Lokasi proyek yang berada di permukiman padat semakin memperbesar potensi ini. (cr15/riz)