RADAR JOGJA – Kasus penemuan kerangka manusia di dalam septic tank milik Maluyo, 62, mulai menunjukkan titik terang. Hasil identifikasi sementara menunjukan bahwa kerangka manusia tersebut berjenis kelamin perempuan. Walau begitu untuk detail identitas masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Kasatreskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya memastikan hasil tersebut. Identifikasi temuan kerangka di Dusun Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul sudah memasuki ranah RS Bhayangkara Polda DIJ. Kini jajarannya masih mendalami detail identitas dan penyebabnya.
“Benar dari pemeriksaan sementara jenis kelamin kerangka itu perempuan. Tapi untuk detail masih kami dalami terutama identitasnya,” jelasnya dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (24/12).
Proses identifikasi identitas kerangka memerlukan waktu yang lama. Ini karena perlu ada uji sampel DNA dari keluarga terdekat. Terlebih belum diketahui secara pasti ciri yang mengidentikan dengan keluarga.
Terkait dugaan kerangka manusia tersebut adalah Ayu Selisa, Riko tak ingin menduga-duga. Pastinya perlu penyidikan secara mendalam. Baik dari keterangan keluarga hingga tes DNA.
“Mungkin bisa libatkan keluarga yang berdekatan dengan lokasi penemuan kerangka. Tapi kami juga tidak bisa menduga-duga ada kaitannya dengan menghilangnya sosok Ayu Selisa,” katanya.
Sampai saat ini kerangka tersebut masih dalam penanganan RS Bhayangkara Polda DIJ. Hasil pemeriksaan sementara juga tidak ditemukan tanda kekerasan. Sayangnya kerangka manusia ini ditemukan dalam kondisi tak utuh.
Temuan kerangka manusia ini sontak menghebohkan warga RT.07 Karangjati. Apalagi warga merasa tidak ada anggota keluarganya yang hilang. Hanya saja penemuan ini bertepatan dengan isu menghilangnya Ayu Selisa.
“Sosok Ayu Selisa ini adalah istri dari almarhum Edi Susanto. Nah mas Edi ini adalah anak dari pak Maluyo. Pasca bercerai 2009, mbak Ayu memang menghilang tanpa kabar,” katanya.
Terkait kabar perceraian, Suparno menegaskan berasal dari Edi. Sosok Edi sendiri telah meninggal dunia dengan bunuh diri sekitar 50 hari lalu. Kematiannya meninggalkan sebuah surat wasiat penuh teka-teki.
Kecurigaan bertambah karena keluarga Ayu Selisa juga mencari keberadaan anaknya. Pasca dikabarkan bercerai, Ayu tak pulang ke rumah orangtuanya. Bahkan tidak ada kabar tentang keberadaan hingga saat ini.
“Wasiat itu intinya pak mak aku arep nyusul mbok tua (saya mau nyusul nenek) sama istri saya. Nah itu kalimat nyusul istri saya itu kan jadi kecurigaan,” ujarnya.(Dwi)