RADAR JOGJA – Seorang pemuda asal Sumenep Madura Jawa Timur Faizal Hidayah ditemukan meninggal dunia di kamar kostnya, di Jetis, Tirtoadi, Mlati Sleman, Kamis malam (30/1). Dugaan awal pemuda berusia 24 tahun ini melakukan aksi bunuh diri. Dikuatkan dengan bukti di lokasi penemuan jenazah.

Kapolsek Mlati Kompol Hariyanta menuturkan temuan berawal dari laporan warga. Awalnya seorang saksi melihat kaki menjuntai di kamar kost tersebut. Curiga, saksi tersebut memanggil pemilik kost, Karjono.

“Saksi melihat pertama kali jam 18.30. Saksi takut karena saat itu kondisinya sepi dan gelap. Lalu memanggil pemilk kost untuk memeriksa bersama. Saat kamar dibuka ternyata banyak darah berceceran di lantai,” jelasnya dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (31/1).

Saksi, lanjutnya, mengecek tubuh tersebut. Awalnya posisi tubuh tengkurap dengan kepala menghadap ke barat, terbukti dari cipratan darah di tembok. Selanjutnya oleh para saksi, tubuh tersebut dibalik agar posisinya terlentang.

“Barulah diketahui setelahnya kalau Faizal sudah meninggal dunia. Tak ada respon dan denyut nadi saat diperiksa,” ujarnya.

Timnya mengumpulkan sejumlah bukti dan saksi. Hasilnya membuat bulu kuduk berdiri. Ternyata Faizal sudah beberapa kali berupaya mengakhiri hidupnya. Berawal saat Faizal meminta racun tikus kepada pemilik kost Karjono. Saat ditanya alasan terlontar jawaban jujur. Bukan untuk mengusir tikus tapi untuk dikonsumsi sendiri.

“Bapak kostnya bilang seperti itu. Pernah meminta tolong untuk memberikan racun tikus dengan alasan untuk dimakan sendiri namun dilarang dan dinasehati sehingga tidak jadi,” katanya.

Tak berhenti sampai di siti, upaya bunuh diri berlanjut Rabu (29/1). Saat itu Faizal meminta lagi racun tikus. Tujuannya masih sama, diminum sendiri untuk mengakhiri hidupnya.

“Minta ke sepupunya, tapi tidak diberikan. Lalu komunikasi terhenti sampai disini saja,” ujarnya.

Baca juga: Faizal Sudah Rampungkan Skripsinya

Tak disangka keinginan untuk bunuh diri terlampau kuat. Kali ini Faizal tak memilih racun tikus lagi. Dugaan kuat sosok ini mengakhiri hidupnya dengan gerindra pemotong keramik yang ditemukan di dalam kamarnya dan bersimbah darah.

Kenekatan korban ini telah mencapai klimaks. Niat kuat bunuh diri terbukti dengan adanya surat wasiat yang juga ditemukan di sana. Lembaran kertas tersebut ditulis dalam bahasa Madura. Intinya merupakan permintaan maaf dan pernyataan sayang kepada keluarganya.

“Dari hasil keterangan tim dokter Puskesmas Mlati, korban diperkirakan meninggal sudah empat jam. Ada luka terbuka pada leher akibat dari gerinda yang dipakai untuk melukai diri korban. Jenazah sudah dibawa ke RSUP Sardjito untuk kemudian dimakamkan di Sumenep,” katanya. (dwi/tif)