RADAR JOGJA – Fasilitas yang terdapat di Museum Jenderal Soedirman seyogianya ditambah. Ini untuk memudahkan pembelajaran sejarah mengenai Jenderal Soedirman. Koordinator Komunitas Kota Tua Bagus Priyana mengusulkan kepada pemerintah membuat mini theatre di museum tersebut. Sebab, rekam jejak Jenderal Soedirman dinilai tidak cukup diceritakan hanya dalam teks dan benda-benda bersejarah.
”Perlu media penyampaian audio-visual agar kisahnya dapat dipahami secara utuh,” jelas Bagus.
Menurutnya, Soedirman bergabung dengan Pembela Tanah Air (Peta) mulai 1944. Dia menjadi perwira dan berhasil menghentikan pemberontakan anggota lain dari Peta.
Selain itu, pada 1948, Soedirman menghadapi pemberontakan dari dalam dan percobaan kudeta. Berkat kelihaiannya, kemerdekaan Republik Indonesia dapat dipertahankan.
Bagus mengapresiasi kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang yang dinilai sudah cukup baik mengelola Museum Jenderal Soedirman. Museum sudah terbuka untuk umum. Siapa pun dapat sewaktu-waktu berkunjung.
”Bahkan, di hari Minggu masih dilayani. Ini, menurut saya, perkembangan yang cukup baik. Namun, masih ada yang perlu ditingkatkan,” jelasnya.
Menurutnya, Jenderal Soedirman merupakan bapak Tentara Nasional Indonesia, sekaligus bapak bangsa. Maka dari itu, Disdikbud Kota Magelang perlu berkolaborasi dengan angkatan-angkatan militer di Kota Magelang untuk menghelat berbagai ajang. Kegiatan tersebut diperlukan untuk menanamkan jiwa kepahlawanan pada generasi muda. (asa/amd)