RADAR JOGJA – Sejak Januari 2020 tercatat sudah 160 kejadian demam berdarah dengue (DBD) terjadi di Bantul. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Kasihan, Sewon, Banguntapan, Bantul, dan Bambanglipuro.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Joko Santoso tempat tersebut menjadi endemis. Tiap tahun, dinkes selalu menerima laporan kasus DBD dari kawasan tersebut. “Penyebabnya kepadatan penduduk dan daerah perbatasan migrasi,” Joko ditemui dalam rangkaian Gertak pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Dusun Pasutan, Jumat (14/2).
Sedangkan untuk Kecamatan Bantul dan Bambanglipuro, kasus DBD lebih banyak disesbabkan faktor kepadatan penduduk. “Lebih padat daripada kecamatan yang lain,” lanjut Joko.
Cuaca yang tidak menentu juga menjadi alasan berkembangnya nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue. Karenanya, Joko mengharapkan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. “Lakukan pemantauan tempat-tempat yang bisa menjadi perindukan nyamuk,” sebutnya.
Sepanjang 2020 memang pihaknya belum menerima laporan adanya korban. Namun, banyaknya jumlah laporan penderita DBD, membuat dinkes melakukan langkah preventif.
”Sudah dilakukan voging sebanyak 15 kali,” terangnya.
Dijelaskan, pemilihan lokasi voging ditentukan atas beberapa kriteria. Pertama, pada lokasi yang telah positif terjadi DBD. Kedua, di lokasi tersebut terdapat penderita demam lainnya. Ketiga, angka bebas jentiknya di bawah 95 persen. “Jarak kami hitung 100 hingga 200 meter dari lokasi penderita,” terang Joko.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinkes Bantul Agus Budiraharja mengatakan, secara empiris DBD di Bantul tengah memasuki siklus lima tahunan. Sehingga masyarakat memang harus lebih waspada. Dinkes pun telah menyediakan abate untuk larvasidasi ke masing-masing penampungan. “Minta di puskesmas gratis,” sebutnya.
Bupati Bantul Suharsono mengatakan, angka laporan DBD tahun 2019 sebanyak 1700. Menurutnya, angka tersebut merupakan jumlah yang tidak sedikit. Karenanya, dia meminta seluruh OPD untuk melakukan observasi. “Di Pesutan saja tahun ini sudah enam yang masuk rumah sakit,” sebutnya. (cr2/bah)