RADAR JOGJA – Paguyuban Werrkreis (PW) III Jogjakarta telah menyiapkan sejumlah rangkaian peringatan Serangan Oemoem 1 Maret (SO1M). Tak hanya parade dan teatrikal tapi juga agenda bersejarah lainnya. Seperti tirakatan hingga napak tilas ke sejumlah lokasi SO1M.

Ketua PW III Jogjakarta Sudjono menuturkan agenda peringatan SO1M akan berlangsung selama sepekan. Diawali dengan reresik tetenger peristiwa bersejarah ini, Jumat (28/2). Bertempat di Tugu Ngejaman Tamanan Kraton. Aksi ini melibatkan sekitar 150 orang dari beragam instansi.

“Bersamaan dengan acara ini adapula jambore kesejarahan. Hari ini (28/2) berupa diskusi di Hotel Abadi terus lanjut ebsok (29/2) di Dusun Temanggal Kulonprogo. lokasi itu merupakan titik sejarah awal mula peristiwa SO1M,” katanya ditemui di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Jogja, Jumat (28/2).

Dalam kegiatan jelajah sejarah ini, PW III turut serta mengajak sejumlah elemen masyarakat. Paling utama adalah kehadiran para pelaku sejarah. Harapannya ada pertukaran informasi kepada peserta jambore. Kegiatan ini juga turut mengajak puluhan siswa dari berbagai sekolah di Jogjakarta.

Sudjono menuturkan perjalanan tersebut tak sekadar melihat lokasi. Ada beberapa narasi yang akan dikenalkan. Tentang ketokohan hingga peristiwa sejarah yang terjadi. Sehingga pengetahuan akan sejarah ini tak terhenti.

“Peristiwa sejarah seperti SO1M itu sangatlah penting. Apalagi pergerakan itu membuktikan bahwa Indonesia masih ada. Dibuktikan dengan adanya pergerakan tentara dan pemerintahan yang sah. Sehingga mata internasional melihat eksistensi negara ini,” ujarnya.

Mendekati puncak acara, PW III menggelar tirakatan. Bertempat di Plaza Monumen SO1M, tepatnya Sabtu malam (29/2). Kegiatan ini akan mengajak kurang lebih 250 peserta. Berlangsung dari pukul 19.00 hingga 22.00.
Rangkaian puncak diisi dengan beragam agenda. Dibuka dengan upacara peringatan SO1M di tempat yang sama, Minggu pagi (1/3). Berlanjut dengan pembukaan pameran temporer di Benteng Vredeburg. Berlangsung hingga 5 Maret, pameran ini mengangkat tema DIbalik Serangan Fajar.

“Nah nanti ada teatrikal tentang kondisi peperangan kala itu. Setingannya perang kota dan berlokasi di kawasan sekitar titik nol kilometer. Diawali dengan parade dari Gedung DPRD Jogjakarta terlebih dahulu,” katanya.

Tak ingin larut dalam kebahagiaan, para veteran pejuang ini juga akan ziarah. Mereka akan menyapa para pendahulu yang terlebih dahulu gugur. Bertempat di Taman Makam Pahlawan Nasional Kusumanegara Jogjakarta.

“Nanti juga ada sarasehan sejarah di Museum Sonobudoyo, hari Kamis (5/3). Lalu ditutup dengan konsep internalisasi sejarah perjuangan di Kampus Sanata Dharma Mrican. Sabtu minggu depannya (7/3),” ujarnya. (dwi/tif)