RADAR JOGJA – Sebagai upaya antisipasi oenyebaran virus corona atau Covid-19, PT Taman Wisata Candi (PT TWC) melakukan pembatasan area kunjungan bagi wisatawan Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Pengunjung hanya dapat menikmati keindahan candi dari zona II di kawasan tersebut.
“Kami telah membuat kebijakan dengan mempertimbangkan keputusan dari pemerintah di kawasan kami, baik Jawa Tengah maupun DIJ. Kawasan
Taman Wisata Candi akan tetap dibuka dengan pembatasan area kunjungan bagi wisatawan,” jelas Direktur Utama PT TWC Edy Setijono dalam rapat satgas pembahasan Covid-19 di Kantor Pusat TWC, Senin (16/3).
Selama dua minggu ke depan, terhitung mulai 16 hingga 29 Maret, wisatawan
tidak diperkenankan naik ke area candi.
Pihaknya akan terus mengevaluasi kebinakan sesuai kondisi dan perkembangan kebijakan pemerintah daerah meliputi kawasan TWC.
“Kebijakan ini kami ambil dengan tujuan untuk menjaga supaya tidak ada kepanikan yang berlebihan. Kamu menjaga agar kondisi pariwisata di DIJ maupun Jawa Tengah tetap
kondusif. Tentunya dengan tetap siaga dan waspada,” ungkap Edy.
Selain itu diberlakukan juga pengurangan harga tiket masuk hingga pelayanan kembali normal dan meniadakan tiket terusan untuk meminimalisir penyebaran bahaya Covid-19.
Edy menambahkan, PT TWC telah membentuk Satgas Pencegahan Penyebaran Covid-19 yang bertugas melakukan tindakan preventif.
Penyemprotan disinfektan dilakukan ke seluruh kawasan Taman Wisata Candi. Mulai dari area parkir, gerbang masuk utama, dan fasilitas-fasilitas lain di
dalam kawasan seperti toilet, musholla dan shelter yang biasa digunakan sebagai tempat berkumpulnya wisatawan. Penyemprotan disinfektan di area candi bekerja sama dengan Balai Konservasi dan Balai Pelestarian Cagar Budaya.
Tak hanya Corona, kasus Demam Berdara Dengue (DBD) juga menjadi perhatian PT TWC. Fogging akan dilakukan untuk antisipasi penyebaran nyamuk aides aigepty di lingkungan Taman Wisata Candi.
“Satgas ini selain untuk pencegahan Covid-19, juga memiliki tugas untuk memantau area yang berpotensi sebagai sumber terjangkitnya penyakit demam berdarah. Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu Dinas Kesehatan maupun rumah sakit rujukan,” tandasnya. (sky/tif)