RADAR JOGJA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIJ Pembajoen Setyaning Astutie memastikan belum ada zona merah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Jogjakarta. Ini karena belum ada temuan kasus penularan melalui perantara lokal atau local transmission.
Pernyataan ini sekaligus menyanggah adanya edaran mengatasnamakan Forkopimca Umbulharjo. Intinya adalah penetapan zona merah salah kelurahan di wilayah tersebut. Acuannya adalah salah satu pasien positif Covid-19 berasal dari sana.
“Sejauh ini tak ada satu pun wilayah di Jogjakarta yang dikategorikan sebagai zona merah corona. Menilik dua kasus pasien positif corona pertama adalah kasus impor (imported case) bukan local transmission,” tegasnya, Rabu (18/3).
Pembajoen turut menjelaskan skema penyebaran Covid-19. Imported case merupakan kasus infeksi virus yang penularannya terjadi di luar lokasi pasien. Penderita tertular saat berada di luar domisili tinggal. Selanjutnya terdeteksi positif usai pulang ke wilayah asalnya.
Sementara local transmission terjadi di tempat tinggal pasien. Penularan terjadi dalam wilayah sekitar aktivitas. Selanjutnya menjalar kepada pasien yang baru. Proses penularan antar warga lokal ini tetap memiliki indikasi sakit yang sama dengan import case.
“Dari acuan ini kami menegaskan tidak ada zona merah, belum ada zona merah dan mudah-mudahan tidak akan ada di Jogjakarta,” harapnya.
Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jogjakarta Irene membenarkan adanya skema penularan local transmission. Hanya pihaknya juga belum mendeteksi adanya fenomena ini.
Jajarannya mengacu pada data terbaru Kementerian Kesehatan. Hingga saat ini belum terdeteksi adanya satu area Jogjakarta yang tergolong zona merah Covid-19. Hanya saja sejumlah kota besar telah menjadi zona merah. Meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
“Tiga wilayah ini teridentifikasi zona merah, tapi hanya beberapa kabupaten dan kotanya saja. Kasus di Jogjakarta bukan transmisi lokal dan seluruh kasusnya kasus impor. Mudah-mudahan tetap terjaga seperti ini karena susah seandainya sudah terjadi local transmission,” bebernya. (dwi/ila)