KULONPROGO-Revitalisasi pasar tradisional di Kulonprogo ditekankan pentingnya menjaga kebersihan pasar. Kondisi pasar yang bersih dan nyaman, dipastikan akan membuat geliat transaksi semakin baik.
“Upaya peningkatan layanan itu yang menjaga kebersihan. Mulai dari pembayaran retribusi kebersihan, sirkulasi udara dan air yang baik maka tata kelola pasar semacam itu tidak berbeda dengan pasar Standar Nasional Indonesia (SNI),” kata Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo Jumat (19/1).
Ditegaskan, pasar yang direvitalisasi nantinya akan dibuat dengan konseo pasar bersih. Manajemen di tingkat pedagang juga harus diterapkan, minimal ada kesadaran dalam menjaga kebersihan. “Dalam waktu dekat, pelaksanaan program revitalisasi pasar rakyat di Kulonprogo dibagi dua kelompok, yakni revitalisasi untuk pasar desa dan pasar yang dikelola kabupaten,” tegasnya.
Ditambahkan, untuk pasar rakyat akan dikelola pemerintah kabupaten dan revitalisasinya akan dibiayai menggunakan anggaran kabupaten, di bawah pengelolaan Dinas Perdagangan Kulonprogo. Sedangkan untuk pasar desa, akan menjadi tanggung jawab desa, dilakukan menggunkan menggunakan alokasi dana desa. “Bisa juga menggunakan bantuan dana hibah yang tetap disalurkan lewat desa. Yang jelas satu per satu pasar harus bisa diperbaiki,” imbuhnya.
Lurah Pasar Nanggulan Haryudho Mulyandono menegaskan, sebelum revitalisasi di pasar tersebut sedikitnya ada sekitar 150 pedagang yang mengadu nasib di pasar tradisional. Setelah revitalisasi pasar, rencana mendatang ada sekitar 50 orang pedagang baru.
Mereka ini menempati 11 kios dan 10 los pasar yang kini telah dibangun dengan sistem zonasi. Untuk menjaga kebersihan di pasar, pedagang menjaga kebersihan dengan cara salah satunya membayar retribusi kebersihan, menggunakan fasilitas mandi cuci kakus.
Seorang pedagang pakaian di Pasar Nanggulan Ristanti menyebutkan, setelah direvitalisasi penampilan pasar sudah lebih baik. Dia berharap ke depan peruntungannya juga bisa lebih baik dibanding yang sekarang. Syaratnya jumlah tempat sampah ditambah. Kesadaran buang sampah pada tempatnya harus digalakkan secara masif.
“Karena tidak semua orang mau membuang sampah ke tempat sampah. Akhirnya, perlahan muncul kesepakatan di antara pedagang agar membawa sampah mereka pulang ke rumah, bila tidak sempat membuang sampah ke tempat sampah yang ada di pasar,” ucapnya.
Sistem zonasi di pasar juga baik. Sebab pembeli menjadi lebih banyak pilihan mudah dalam mencari barang yang dicari dan dibutuhkan selama ini. “Namun sekali lagi revitalisasi pasar ini bisa membuat pasar semakin ramai, diikuti dengan peningkatan daya beli masyarakat,” lanjutnya. (tom/din/mg1)