KABAR percobaan pembunuhan terhadap Septiana oleh pacarnya sendiri begitu cepat sampai ke telinga warga di tempat asal korban, Dusun Gatak, Jotangan, Bayat, Klaten. Selain itu kabar kehamilan perempuan 20 tahun itu juga menjadi pergunjingan publik.
Kepala Desa Jotangan Sriyono membenarkan kabar tersebut. Hanya, ikhwal kebenaran kehamilan Septiana Sriyono tak berani memastikannya. “Saya belum menemui keluarga dan korban,” katanya kepada Radar Solo (Jawa Pos Group) Senin (29/1) .
Dikatakan, Septiana termasuk remaja yang aktif dan supel di karang taruna maupun berbagai kegiatan masyarakat lainnya. Karena itulah kabar yang menimpanya cepat menyebar luas. Setahu Sriyono, Septiana memang sering bepergian ke Jogja untuk mengerjakan tugas kuliah. “Info ini saya dapat dari ibunya. Bahkan sebelum berangkat ke Jogja Septiana sempat pamitan kok,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan koran ini, Septiana diperbolehkan pulang dari Puskesmas Kretek kemarin malam. Namun, dia tak langsung dibawa ke kediamannya. Melainkan ke tempat kerabat lainnya. Ini demi menghindari kerumunan warga. Terlebih korban masih trauma.
Muhammad Azis Muin, kakak Septiana, juga membantah soal kehamilan adiknya. Apalagi kabar itu santer diberitakan seiring peristiwa yang menimpa Septiana. Azis justru menuding orang-orang yang mengembuskan kabar tersebut sebagai pihak tak bertanggung jawab. “Selama ini kondisi Septiana tidak terlihat kalau hamil,” katanya.
Mengenai kasus yang menimpa Septiana, Azis mendapat informasi dari link berita yang dikirimkan kerabatnya melalui ponsel. Dia lantas mengecek ke tempat kos Septiana di wilayah Jebres yang terletak di belakang kampus UNS. Dia juga mengecek ke sekitar kampus tapi tak mendapati adik kandungnya itu. “Saya lantas ke rumah, ternyata bapak dan ibu sudah berangkat menjemput adik ke Kretek,” ucapnya.
Azis tidak mengetahui persis hingga Septiana pergi ke Parangtritis, Bantul hingga dini hari. Menurutnya, Septiana memang sempat berpamitan kepada kedua orang tuanya, Suwardi dan Sumarni. Tapi pamitnya ke Solo, bukan Jogja. “Saya tidak tahu siapa yang mengajak dia (Septiana, Red) sampai di sana. Apalagi sebelumnya juga tidak cerita kepada saya kalau ada masalah,” ucap Azis.
Kehamilan Septiana juga dibantah Magdalena Eli Khania Sari. Teman dekat Septiana di kampus Seni Rupa UNS itu tak merasa ada yang janggal dengan kondisi fisik sejawatnya. Apalagi, menurut dia, Septiana aktif kuliah seperti biasa. Tanpa menunjukkan tanda-tanda sedang hamil. “Setahu saya pacar Septiana berada di Aceh. Mereka berhubungan jarak jauh,” ungkapnya.(ren/JPG/yog/mg1)