SLEMAN-Tahun politik 2018 ini menjadi ajang pemanasan mesin partai politik untuk menghadapi even demokrasi teragung yakni Pilpres dan Pileg 2019. Begitu pun dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai yang sukses meraih 55 persen kemenangan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 lalu sudah mulai kembali memanaskan mesin partai.
Bertempat di Hotel Allana, Sleman, sejak Selasa (13/2) sampai dengan besok (16/2) DPP PKS menggelar konsolidasi Rembug Legislator Nasional PKS. Diacara yang dihadiri sekitar 1.000 anggota dewan baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat ini telah menghasilkan beberapa poin.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Pemilu (TPP) Pusat PKS Al Muzammil Yusuf menjelaskan, salah satu poin penting dari konsolidasi tersebut adalah target kemenangan di Pilkada 2018 ini. “Dari 171 pilkada di kabupaten/kota, dan provinsi, PKS mengikuti 135. Targetnya mampu meningkatkan kemenangan dari 2017 lalu dari 54 persen menjadi 60 persen,” ujar anggota DPR RI ini, kemarin (14/2).
Target 60 persen kemenangan tersebut bukan hanya tulisan di atas kertas. Tapi, jika menilik realitas di Pilkada tahun 2017, PKS berhasil memenangkan 51 daerah. Kemenangan itu pun tak datang tiba-tiba. Seluruh kader dan simpatisan PKS bahu-membahu turun ke bawah untuk bisa memikat pemilih.
“Modal PKS selama ini hanya dari kader. Kemenangan di Pilkada tahun-tahun sebelumnya, secara khusus di DKI Jakarta menunjukkan mesin PKS yang handal, solid, dan mampu bergerak secara masif,” tandasnya.
Pergerakan kader PKS ini pun tak hanya sekedar memanfaatkan kader di daerah itu saja. Kader di luar daerah yang menyelenggarakan Pilkada juga turut terjun langsung di masyarakat. Ini berlaku wajib bagi anggota legislatif.
“Seperti di Jawa Tengah yang dekat dengan Jogja. Karena di Jogja tidak ada even untuk pilkada, ya semua kader harus mau bergerak ke Jawa Tengah untuk memenangkan calon yang diusung PKS,” jelasnya. (adv/mg1)