PURWOREJO – Pembangunan Pasar Butuh dengan mengabaikan keberadaan Pasar Pituruh mendapat perhatian khusus Komisi C DPRD Kabupaten Purworejo. Secara khusus seluruh anggota yang dipimpin Wakil Ketua Rokhman mengunjungi keberadaan dua pasar itu, Senin (5/3).

Kondisi Pasar Butuh yang dibangun menggunakan dana dari pusat dibiarkan kosong. Pedagang masih menempati halaman atau tempat parkir untuk berjualan, selain itu terlihat banyak alat permainan dari pasar malam yang berserakan di tempat tersebut.

Pasar yang memiliki hari pasaran Rabu dan Sabtu serta Senin ini belum diketahui pasti kapan seluruh pedagang akan dimasukkan ke dalam pasar. Tidak ada karyawan pemkab yang ada di pasar itu saat kunjungan. Hanya saja, anggota bisa masuk ke dalam pasar melalui pintu di samping timur pasar.

“Kami datang ke Pasar Butuh untuk melihat progresnya sudah sejauh mana. Sampai saat ini kok belum ditempati, padahal bangunannya sudah jadi. Rencananya besok (hari ini, Red) kami akan undang eksekutif untuk memberikan penjelasan,” kata Rokhman.

Pihaknya memang mendorong agar pasar tersebut segera ditempati, sehingga pedagang yang ada di halaman bisa masuk dan memberikan kesan bersih karena posisinya berada di pinggir jalan besar. “Temuan memang banyak di sini, dari los dan beberapa hal lain yang masih butuh perhatian. Bahkan ada pagar yang seperti ditanam, sehingga tidak bisa dibuka,” tambah Rokman.

Diungkapkan, dari awal pihaknya berharap pembangunan Pasar Pituruh lebih didahulukan dibandingkan Pasar Butuh. Tingginya aktivitas di Pasar Pituruh menjadikan pasar itu layak mendapat prioritas. Apalagi selama ini pendapatan dari pasar tersebut berada di tiga besar setelah Pasar Baledono dan Pasar Kutoarjo. (udi/laz/mg1)