KULONPROGO – Warga eks Wahana Tri Tunggal (WTT) mendatangi rumah dinas (Rumdin) Bupati Kulonprogo Kamis (15/3). Mereka juga menyerahkan surat terbuka menuntut diskresi dipercepat, tali asih penggarap Paku Alam Ground (PAG) diberikan dan bisa difasilitasi dalam relokasi magersari.

“Kami juga ingin ganti rugi bangunan dan sarana pendukung lain (SPL) bisa segera dibayarkan,” kata perwakilan warga WTT, David Yunianto.

Warga eks WTT yang mengajukan permohonan diskresi jumlahnya 99 warga. “Jika sampai 31 Maret 2018 belum juga ada kepastian, kami akan menggelar aksi,” kata David.

Mereka membuat surat terbuka ditujukan kepada Bupati Kulonprogo. Surat itu ditembuskan BPN Kulonprogo, Kakanwil BPN DIJ, DPRD Kulonprogo, DPRD DIJ, Gubernur DIJ, Menteri Agraria, Menteri Keuangan dan Presiden.

“Kami berharap sebelum bandara jadi, semua persoalan sudah selesai. Sejauh ini kami baru menerima ganti rugi tanah. Ganti rugi bangunan, tanaman dan SPL menunggu kepastian diskresi,” kata David.

Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo mengapresiasi langkah warga eks WTT tersebut. Pemkab berjanji meneruskan aspirasi kepada pengambil kebijakan.

“Akan kami bantu perjuangkan dengan mendorong pengambil kebijakan mempercepat tuntutan warga. Itu memang hak yang harus diberikan,” kata Sutedjo.

Diharapkan sebelum 31 Maret 2018 diskresi sudah jelas. Pemkab memiliki harapan serupa. Namun prosesnya cukup panjang.

Menurut Sutedjo, kesadaran warga berubah menjadi pendukung bandara wajib diapresiasi. “Khusus untuk magersari kami akan segera koordinasikan,” kata Sutedjo.

Pembangunan magersari harus dikomunikasikan dengan Puro Pakualaman. “Kami tidak akan tinggal diam. Semoga tidak hanya sebatas solusi atau komitmen, tetapi terealisasi,” kata Sutedjo.

Terkait tali asih penggarap PAG, berdasarkan informasi, masih ada proses yang harus diselesaikan di Puro Pakualaman (sengketa waris). Menunggu hingga persoalan itu selesai, PT Angkasa Pura (AP) I selaku juru bayar juga belum melakukan pembayaran.

“Kami berharap untuk tali asih segera ada kejelasan. Karena Puro Pakualaman sudah menyatakan akan memberikan tali asih,” kata Sutedjo. (tom/iwa/mg1)