Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY mendukung penuh setiap gerakan bersih sungai. Termasuk yang diprakarsai masyarakat. Salah satunya seperti gerakan bersih sungai di Embung Potorono dan Sungai Mruwe, Desa Potorono, Banguntapan, Bantul.
Upaya membersihkan embung dan sungai itu dilakukan oleh para penggiat dari Gerakan Irigasi Bersih (GIB) Kabupaten Bantul. Mereka mengajukan permohonan dukungan ke BLH DIY untuk mengadakan kerja bakti.
“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka Hari Air Dunia yang diperingati setiap 22 Maret saban tahunnya,” ungkap Kepala Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan B3 BLH DIY Reni Anggraeni Senin (26/3)
Gerakan Bersih Sungai Mruwe dan Embung Potorono itu dilaksanakan selama dua jam dari pukul 08.00-11.00 pada Minggu (18/3) lalu. Kerja bakti melibatkan 100 orang. Mereka berasal dari berbagai kalangan yang peduli dengan lingkungan. Tampak hadir antara lain Lurah Desa Potorono Prawata, unsur kelompok sadar wisata (pokdarwis), Karang Taruna Potorono, aktivis GIB dan masyarakat Desa Potorono.
Aksi dimulai dengan membersihkan Embung Potorono. Bagian darat dibersihkan secara manual dengan memungut sampah. Sedangkan badan air Embung Potorono dan Sungai Mruwe dibersihkan dengan menggunakan kapal sampah. Sampah yang terkumpul diangkut alat angkut motor roda tiga. Selanjutnya sampah dipilah-pilah oleh anggota bank sampah desa setempat.
Reni berharap masyarakat lebih peduli terhadap sungai sehingga dapat meningkatkan kualitas air sungai di DIY. Mewujudkan semua itu harus ada sinergi antara pemerintah dengan masyarakat.
Dikatakan, gerakan bersih sungai mempunyai sejumlah tujuan. Antara lain dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan, menumbuhkan kesadaran masyarakat menjaga sungai bersih dari sampah dan menciptakan kebersamaan di masyarakat. “Ada tambahan nilai manfaat dengan meningkatnya kualitas air sungai. Ke depan dapat terwujud air sungai yang bersih dan sehat,” katanya. (*/kus/iwa/mg1)