SLEMAN – Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) Jogja siap memberikan pendampingan kepada komunitas mobiloff-road dalam mengembangkan teknik mesin dan desain. Komunitas mobiloff-road menggelar kegiatan di STTNas dalam rangkaian Jambore Daerah II Jumat (13/4/) lalu.
Ketua STTNas Ircham dalam sambutan upacara pelepasan peserta jambore mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti bentuk kerja sama pendampingan teknologi. Dukungan laboratorium dan bengkel STTNas juga akan diberikan sebagai wujud pengabdian institusi kepada masyarakat.
“STTNas tahun lalu merupakan Juara Umum Nasional Mobil Listrik bidang hemat energi, uji tanjakan dan pengereman, sehingga bisa dikembangkan pada mobiloff-road,” katanya.
Kabag Humas STTNas Suparyanto menuturkan, pihaknya merangkul komunitas jip asal Jogjakarta yang juga turut dirangkul dalam rangka mengembangkan Prodi Teknik Mesin. Apalagi Teknik Mesin STTNas memiliki minat yang tinggi, bahkan masuk dalam sepuluh besar nasional peminatnya.
“Selain itu, keilmuan teknik mesin ini akan dikembangkan untuk masyarakat, terutama bidang otomotif,” katanya.
Dia menambahkan, satu sasaran pengembangan keilmuan itu adalah keberadaan mobiloff-road kini banyak diminati di Indonesia. Prodi Teknik Mesin akan mendampingi komunitas dalam rangka peningkatan kualitas mesin dan perencanaan desain mobil jip milik komunitas tersebut. Penerapan ilmu itu sekaligus sebagai bentuk pengabdian masyarakat salah satunya kepada komunitas jip.
Mahasiswa Teknik Mesin dilibatkan dalam program itu dengan berbagai kemampuan mahasiswa. Namun ia menjamin kemampuan mahasiswa Teknik Mesin tak diragukan karena beberapa kali menjadi juara tingkat nasional dalam kompetisi mobil hemat.
“Mahasiswa bisa berpraktik bersama dengan teman-teman komunitas jip baik dari sisi mesin bagaimana melakukansetting double gardandan lainnya maupun desain,” tegasnya.
Koordinator komunitas Jip Wiyono mengapresiasi STTNas yang peduli terhadap komunitas mobiloff-road. STTNas menjadi kampus pertama yang memiliki kepedulian dengan menggandeng komunitas mobiloff-road.
“Untuk jambore ini ada 17 unit mobil yang datang, perwakilan dari berbagai spesifikasi mulai dari balap dan lain-lain. Terdiri dari dua komunitas, yaitu Uwuk-Uwuk dan Jogja Jeep Community,” ujarnya.
Diharapkan STTNas bisa terus memberikan pembinaan kepada komunitas sehingga memiliki tim yang tangguh. Pihaknya menyadari mobiloffroadbutuh spesifikasi kendaraan khusus, sehingga ia juga mengharapkan akademisi STTNas memberikan dukungan ilmu alih teknologi. (**/a1/ila/mg1)