JOGJA-Dengan adanya program Sistem Penguatan Kelurahan Siaga dalam Rangka Penggerakan Masyarakat Hidup Sehat (Si Kesi Gemes) yang diluncurkan Pemkot Jogja sejak 2017 lalu, jumlah temuan kasus tuberculosis (TB) justru naik. Pada 2017 ditemukan 943 kasus TB dengan 550 di antaranya adalah warga Kota Jogja.
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja jika dibandingkan temuan kasus 2016 memang mengalami penurunan, 2016 temuan kasus sebanyak 1.006 tapi hanya 400 orang di antaranya yang merupakan warga Kota Jogja.
Menurut Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi meningkatnya temuan TB warga Kota Jogja itu karena warga sekitar yang makin sadar kesehatan lingkungan dan ikut mendata penyakit di wilayahnya. Penderita TB yang sebelumnya belum terdata akhirnya bisa diketahui. “Temuan TB jadi tinggi tapi tidak apa-apa, karena penderita harus ditemukan supaya tidak menularkan penyakit,” ujar HP Selasa (1/5).
Menurut HP peran serta masyarakat setempat untuk turut memonitor dan menjaga penderita TB tersebut turut membantu dalam pengobatan TB. Terlebih penderita TB harus disiplin dan rutin mengonsumsi obat. Apalagi dengan temuan sudah ada 27 orang penderita yang kebal. “Karena tidak bisa hanya mengandalkan pelayanan standar, makanya butuh peran masyarakat sekitar untuk ikut mengawasi penderita TB mengonsumsi obat,” tuturnya.
Peran masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan dengan turut memantau penderita penyakit, mengingatkan untuk menjaga kesehatan, melakukan aktivitas fisik hingga akses kedaruratan pelayanan terpadu melalui Si Kesi Gemes itu yang membuat Pemkot Jogja mendapat penghargaan IndoHCF Innovation Awards II tahun 2018.
Si Kesi Gemes salah satunya dengan pemberian buku panduan 22 materi promosi kesehatan, mulai dari cuci tangan, makan sayur dan buah, aktivitas fisik minimal 30 menit hingga pemberian ASI eksklusif. Si Kesi Gemes pun sudah diperluas jangkauannya hingga ke tingkat RT, RW dan Dasawisma. “Setiap memulai pertemuan akan dibacakan salah satu materi promosi kesehatan ke masyarakat,” ungkapnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Jogja Tri Mardaya menambahkan masyarakat juga bisa memantau perkembangan Kelurahan Siaga melalui sistem informasi Sipp Mas yang berbasis website dan android. Melalui Sipp Mas juga menyediakandata dan informasi pembangunan kesehatan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. “Sipp Mas juga bertujuan meningkatkan peran lintas sektor dalam kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Kota Jogja,” ungkapnya. (pra/din/mg1)