JOGJA – Menjelang Ramadan, fashion designer Tari Made kembali membuat gebrakan. Kali ini desainer asal Bali ini mencoba memopulerkan kembali gaya retro pada rancangan busana. Berkonsep ready to wear busana ini dibalut dalam suasana Islami nan trendi.
Hijau pupus dan kuning dengan motif batik Bali hitam putih menjadi ciri khas dari rancangan Made. Tak hanya itu, perempuan kelahiran 1965 ini mencoba mengombinasikan outer dengan celana kulot, kemeja dengan celana pensil, dan kemeja dengan rok panjang menjadi sesuatu yang enak dilihat.
Berbahan dasar kain katun dan blaco, menjadikan rancangan ini menjadi sedikit unik. Sebab, salah satu bahan yakni kain blaco memang jarang sekali digunakan di dunia fesyen mengingat tekstur kainnya yang kasar dan warnanya yang natural membuat orang malas mengenakannya.
“Justru warna alami inilah yang saya suka. Adem rasanya jika dikombinasi dengan warna hijau atau kuning,” katanya usai acara Fashion Show Launching Promo Ramadan di The Alana Hotel & Convention Center, beberapa waktu lalu.
Menyasar kalangan muda, busana yang ditampilkan sengaja dikemas seceria mungkin. Alhasil rancangan Made ini seolah dapat menggambarkan aktivitas anak muda dengan ragam mobilitasnya.
“Dalam rancangan ini saya tidak mau monoton di mana busana muslim hanya itu-itu saja. Tapi saya kombinasikan semaksimal mingkin lewat mix and match berbagai model busana,” ujarnya.
Berbeda dengan perancangan busana lainnya, Made yang berlatarbelakang seniman lukis ini juga selalu menuangkan ide-ide kreatifnya dalam sebuah kain. Begitu halnya dengan koleksinya kali ini. Karakter bunga seperti sepatu, kamboja, bunga matahari, dan lain sebagainya turut mewarnai busana muslim retro buatannya.
Dalam koleksinya kali ini harga yang ditawarkan untuk satu outfit-nya dibanderol mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. “Untuk ukuran handmade menurut saya tidak terlalu mahal, apalagi jenisnya lukis. Walaupun model yang ditampilkan sama namun untuk karakter lukisnya jelas beda,” tutup Made. (met/ila/mg1)