SLEMAN – Peresmian Klinik Utama Damai Sejahtera berubah menjadi dukungan politik terhadap keluarga Bupati Sri Purnomo. Pria yang akrab disapa dengan panggilan SP itu diminta mulai memikirkan suksesi bupati 2021 mendatang sedari sekarang. Salah satu sosok yang dinilai tepat menjadi calon pengganti SP adalah istrinya, Ny Kustini.

“Tokoh yang paling pantas menggantikan adalah ibu bupati sendiri. Sekarang ini zamannya suami yang menjadi bupati digantikan istrinya,” ungkap Komisaris Utama Klinik Utama Damai Sejahtera Sukamto saat memberikan pidato di hadapan SP pada Rabu (16/5).

SP yang duduk di barisan depan berdampingan dengan Wakil Bupati Sri Muslimatun hanya diam mendengarkan pidato Sukamto itu. Demikian pula dengan Sri Muslimatun. Keduanya terlihat terus menatap ke arah Sukamto.

“Idealnya yang naik menggantikan adalah wakil bupati. Tapi berhubung ini zamannya istri menggantikan suami, maka ibu Sri Purnomo yang harus maju,” lanjut ketua FPKB DPRD DIJ ini lantang.

Menurut dia, bukan hanya kursi eksekutif yang rotasi jabatannya dari suami ke istri. Di lingkungan parlemen keadaannya juga demikian. Ayah, ibu dan anak-anaknya juga saling bergantian menjadi anggota dewan. “Padahal menjadi anggota dewan itu bukan mencari pekerjaan,” ingatnya.

Sukamto mengaku tak tertarik lagi mencalonkan diri sebagai bupati Sleman. Dia pernah dua kali maju pada 2005 dan 2010 silam. Ke depan, pria yang pada 10 Agustus nanti berulang tahun ke-73 itu berniat maju sebagai anggota DPR RI. Dia mengaku telah memenuhi berbagai persyaratan menuju kursi parlemen di Senayan. “Mohon doa restunya Bapak Bupati dan Ibu Wakil Bupati serta saudara-saudara semua,” ucap anggota DPRD DIJ tiga periode ini.

Di sela acara, Sri Muslimatun enggan menanggapi pidato Sukamto itu. Dia hanya berkomentar singkat saat ditanya peluang Kustini menjadi calon bupati. “Heem. Kalau itu tanyakan ke Pak Sri,” hindarnya.

Sri Muslimatun datang ke lokasi didampingi suaminya Damanhuri. Dia mengingatkan posisi apapun merupakan pilihan dan kehendak Tuhan. Dia mengaku tak ingin berspekulasi terlampau jauh. Meski demikian, mantan politisi PDIP yang sekarang bergabung ke Partai NasDem itu hanya tertawa saat ditanya jika partainya memerintahkan maju menjadi bupati. ” Kalau itu, lihat saja nanti,” elaknya.

Sebaliknya SP menjawab dengan setengah bercanda. “Kalau istri saya maju, nanti wakilnya Pak Kamto,” katanya sambil menunjuk ke arah Sukamto. Bupati dua periode ini mengaku sekarang tengah serius menyiapkan putra bungsunya Raudi Akmal sebagai politisi.

Raudi menjadi salah satu calon legislatif (caleg) PAN Sleman. “Kalau nanti terpilih sebagai anggota DPRD Sleman, dia satu-satunya anggota dewan di DIJ berlatar belakang dokter,” ujar anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPW PAN DIJ ini.

Meski awalnya tak tertarik, SP akhirnya bersedia menanggapi soal peluang istrinya menjadi calon bupati masa depan. Dia mengaku akan mencermati dinamika politik. Terutama hasil Pemilu 2019. “Nanti kita lihat setelah pemilu,” tegasnya. (kus/iwa/mg1)