BANTUL – Program Keluarga Harapan (PKH) diakui bermanfaat nyata bagi masyarakat di Bantul. Salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menilai PKH berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
“Alhamdulillah, Pak. Program PKH memang jos gandos. Saya bisa sukses berdagang bakso tusuk karena bantuan uang PKH,” jelas Sainah, warga peserta PHK, di hadapan Menteri Sosial Idrus Marham dalam acara Bimbingan Pemantapan SDM Pelaksana PKH Tahun 2018 di Jogjakarta kemarin (30/1). Kegiatan ini dikuti 415 pembimbing PKH di regional Jogjakarta.
Sainah yang berprofesi sebagai penjual bakso tusuk menerima PKH sejak 2009. Saat itu dia berjualan dengan mengendarai sepeda angin. Sainah menyatakan, sangat senang memperoleh bantuan Rp 1 juta dari PKH. “Sampai usia 45 tahun, saya baru pertama kali pegang uang Rp 1 juta ya saat menerima PKH. Saya bersyukur sekali saat itu,” ujarnya.
Dia juga menerima bantuan modal dari Kementerian Sosial yakni Kelompok Usaha Bersama (KUBE PKH) sebesar Rp 3 juta. Uang tersebut digunakan membeli alat pendingin dan membuka warung di rumahnya.
“Sebelum mendapat bantuan KUBE, ketika menerima uang Rp 1 juta rupiah dari PKH, saya sisihkan Rp 40 ribu untuk modal bikin bakso. Sisanya saya tabung. Sekarang saya punya enam cabang dan 24 karyawan dengan omzet per hari Rp 7 juta dan keuntungan bersih Rp 3 juta. Alhamdulillah, semua keberhasilan saya memang murni dari PKH,” katanya.
Mensos Idrus Marham menyatakan, kesuksesan yang diraih Sainah melalui PKH merupakan kabar menggembirakan bagi pemerintah. Sebab, PKH memang bertujuan untuk menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian KPM. Program ini juga ditujukan untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.
PKH, lanjut Mensos, juga bertujuan meningkatkan taraf hidup KPM, mengurangi beban pengeluaran, dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan.
“Kisah Ibu Sainah sangat inspiratif dan tidak lepas dari peran krusial pendamping PKH,” ujar Mensos.
Menurutnya, kesuksesan PKH berada di tangan pendamping. Hakikat pendamping PKH adalah pejuang kemanusiaan. “Saudara adalah mitra kerja Kementerian Sosial yang sangat penting. Kita harus bekerja bersama-sama agar penerima manfaat sejahtera sehingga kelak bisa keluar dari kepersertaan PKH,” tegasnya.
Idrus menambahkan, pendamping PKH tidak sekedar menjalankan tugas rutin. Mereka harus memiliki target yang dicapai yakni mendorong kemandirian dan bagaimana uang bansos PKH dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Mendampingi KPM hingga mengantar mereka menjadi sejahtera mandiri, tak bergantung pada bansos, itu sebuah proses yang sangat panjang dan penuh tantangan,” jelasnya. (amd/zam/mg1)