SLEMAN-Camat Cangkringan Mustadi yang ikut menjenguk korban di RS Panti Nugroho mengatakan, terkait kejadian ini pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh. Sebab, hal itu menyangkut pelayanan dan keselamatan wisatawan.

Pihaknya juga akan melakukan pembinaan bersama dengan Dinas Perhubungan kepada para pengelola jip. “Ini sudah menyangkut nyawa. Sudah sekian kali. Jangan sampai terulang lagi karena masalah armada yang tidak siap,” katanya.

BACA: Stir Rusak, Jip Terperosok, Satu Orang Meninggal

Berkaitan kelayakan jalan yang menyangkut kewilayahan, Mustadi mengaku akan berkoordinasi dengan kabupaten. “Semua pihak yang terlibat dalam wisata, baik kalaikan armada, pengemudi, maupun kelayakan jalan harus dikoordinasikan dengan kabupaten, karena menyangkut kewilayahan. Jadi akan kami kaji kembali,” jelasnya.

Ke depan Mustadi berharap hal serupa tidak akan terulang lagi. Apalagi hal ini menyangkut ketidaksiapan armada. “Untuk korban biasanya ditanggung oleh pemilik jip, baik pengobatan maupun santunan. Nanti akan diproses pihak kepolisian. Jalur hukum tetap ada di kepolisian,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih mengatakan, kejadian itu merupakan kewenangan Dinas Perhubungan, karena masih terkait kendaraan. “Kami sebatas menyiapkan SDM untuk usaha jasa pariwisatanya. Kalau untuk kendaraan dan operasionalnya di jalan, itu kewenangan dishub dan satlantas,” jelasnya. (ita/riz/dwi/laz/ong)