BANTUL – Pemandangan kontras terlihat di sepanjang Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan kawasan objek wisata (obwis) di sepanjang pantai selatan. Nyaris tak ada sampah berserakan di kawasan obwis seperti Pantai Pandansari. Sebaliknya, terlihat banyak sampah berserakan di pinggir sepanjang JJLS. Padahal, jalan ini merupakan akses utama menuju sejumlah obwis.
Mujilah, seorang wisatawan menilai, sampah yang berserakan di pinggir JJLS seolah tak terurus. Saking parahnya, serakan sampah yang didominasi plastik dan kertas petasan itu mengganggu pemandangan wisatawan yang melintas.
”Tidak enak dipandang mata,” kritik perempuan kelahiran 63 tahun lalu ini saat ditemui di kawasan Pantai Pandansari, Kamis (5/7).
Keluhan serupa disampaikan wisatawan lainnya Sri Wahyuningsih, 41. Perempuan asal Kotagede ini mengaku kerap berlibur di sejumlah obwis di sepanjang pantai selatan. Seperti Pantai Pandansari, Pantai Kuwaru, dan Pantai Gua Cemara. Saking seringnya itu pula, dia menilai, pengelolaan sampah di area obwis berjalan maksimal. Sebagai buktinya, minim sampah berserakan. Kalau pun ada hanya terlihat beberapa saat.
”Karena bak sampahnya banyak, sehingga tidak bingung membuang sampah,” ucapnya.
Mendengar informasi ini, Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengungkapkan, penanganan sampah di area obwis merupakan kewenangan instansinya. Namun, penanganan sampah di pinggir sepanjang JJLS merupakan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Meski, JJLS merupakan akses utama menuju sejumlah obwis.
”Bukan masuk area wisata,” ujarnya.
Terkait sampah kertas, bekas camat Sewon ini mengakui sepanjang JJLS kerap dijadikan lokasi pembakaran petasan. Itu diperparah dengan banyaknya warga yang menjualnya secara bebas. Karena itu, Kwin, sapaannya mengimbau instansi terkait melakukan razia. Lagi pula, petasan sering membawa efek negatif.
”Dan yang jelas sampahnya mengganggu pemandangan,” tandasnya.
Terpisah, Kepala DLH Bantul Masharun Ghazali berjanji bakal menangani sampah di sepanjang JJLS. Bersama dengan sejumlah stakeholder seperti kelompok sadar wisata, DLH bakal menuntaskan problem sampah.
”DLH tidak bisa sendiri. Butuh kerja sama dengan seluruh pihak,” ucapnya. (ega/zam/mg1)