SLEMAN – Melihat masih banyak masyarakat suku pedalaman tidak bisa berkomunikasi melalui telepon genggam karena jaringan yang sulit dijangkau, Martin Jacobson membuat Supertext.
”Aplikasi ini merupakan platform untuk handphone 4G yang bisa diakses untuk telepon genggam jadul atau 2G. Kami bekerja sama dengan FKKMK UGM untuk menggunakan aplikasi ini pada layanan kesehatan di sana,” ujar Martin dalam peluncuran Supertext, Kamis (5/7).
Menurutnya, banyak masyarakat kesulitan berkonsultasi dengan tenaga medis seperti dokter atau bidan. Melalui Supertext ini, mereka dapat berkonsultasi pada kader tenaga kesehatan di daerah terdekat, ada kasus apa, perlukah untuk dirujuk atau tidak.
Director Center for Help Policy and Management UGM Andreas Meliala menambahkan, para dokter yang bertugas di sana tidak bisa datang ke desa-desa setiap hari. Dengan Supertext ini dokter bisa memutuskan harus datang ke desa tersebut atau tidak dengan melihat kasus kesehatannya. Serta bisa memutuskan mana yang harus diprioritaskan setelah telekonsultasi.
”Saat ini sudah sekitar 200 ribu penduduk di Papua yang menggunakan Supertext ini, kalau di Asmat baru mau uji coba belum ke taraf aplikasi masal. Itu karena kami pusat kajian, jadi harus riset dulu,” ungkapnya.
Andreas menyebutkan, kendala untuk akses aplikasi ini adalah tidak banyaknya BTS atau tower yang bisa dijangkau. Masih banyak black spot area.
Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Bismar mengatakan, sangat mendukung kerja sama antara Indonesia dan Swedia dalam industri digital atau IT seperti Supertext tersebut.
”Kami bersama UGM membantu mengatasi masalah komunikasi yang dihadapi penduduk Asmat saat ini. Walaupun di pedalaman mereka tetap berhak mendapatkan layanan kesehatan yang baik, konsultasi dengan ahli kesehatan,” tuturnya.
Dia berharap, semoga kerja sama bisa berkembang ke banyak sektor, tidak saja di bidang IT. Melalui kerja sama ini, Johanna juga ingin mengajak pemerintah, universitas, perusahaan, maupun publik sektor untuk bersama-sama membantu mengatasi masalah di Indonesia.
Sementara itu, GKR Mangkubumi yang juga hadir dalam peluncuran itu mendukung sekali kerja sama ini. ”Ini adalah sumbangsih DIJ untuk Asmat,” ungkapnya. (ita/ila/mg1)