TEGAL – Sebagai daerah yang berlabel Kota Bahari, Tegal merupakan salah satu wilayah penghasil ikan di Jawa Tengah. Pada Tri Wulan I 2018, produksi ikan di kota ini dilaporkan mengalami penurunan dibanding Triwulan I 2017.
Berdasarkan data Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Pangan, pada Tri Wulan I 2018, produksi ikan Kota Tegal mencapai 4.247.572 kilogram (kg).
Sedangkan pada Tri Wulan 2017, produksi ikan mencapai 5.267.817 kg atau menurun 19,37 persen. Penurunan produksi ini disebabkan karena beberapa hal.
“Di antaranya, cuaca esktrem, dan belum diperbolehkannya sejumlah kapal untuk melaut,” kata Kepala Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD) Pelelangan Ikan Sirat Mardanus, Kamis (26/7).
Produksi ikan di Kota Tegal meliputi berbagai jenis seperti ikan layang, bawal, kembung, selar, tembang, udang, rebon, teri, tongkol, bandeng, lemuru, cakalang, lengiri, layur.
Ada juga ikan terbang, julung-julung, tiga waja, ekor kuning, ikan kuwe, petek, manyung, songot, cucut, pari, kakap, kerapu, kuor, beloso, bambangan, cumi, belanak, rajungan, bentong, sawinggi, teros, mujaer, dan lainnya.
Ikan-ikan tersebut ditangkap nelayan Kota Tegal dari seluruh perairan di Indonesia. Terkait penurunan produksi, Sirat menyebut ikan di laut bersifat pemberian Tuhan, berbeda dengan budidaya yang dapat diupayakan melalui pembenihan dan lainnya.
“Jadi, yang kami atur adalah proses pelelangannya. Kalau kewenangan laut, sekarang ditangani provinsi,” ungkap Sirat.
Kendati produksi ikan pada Triwulan I 2018 menurun, kebutuhan ikan di Kota Tegal tetap dapat tercukupi. Apalagi, sambung Sirat, pendistribusian ikan berskala regional. Sehingga, apabila terjadi kekurangan dapat mengambil ke daerah lain. (jpg/ila)