JOGJA – Menjelang Pemilu, biasanya suhu politik cukup memanas. Bahkan, panasnya situasi politik dibawa hingga ke dunia maya. Maka tak heran, kerap ditemukan tagar berbau SARA, yang dapat memecah belah bangsa.

Maka dari itu, Masyarakat Yogya untuk Pemilu Damai (Mas Yuda) mendengungkan aksi kebudayaan, untuk melawan cara-cara kampanye yang dapat membawa perpecahan bangsa melalui deklarasi #2019PemiluJogjaDamai digelar akhir pekan lalu (5/8).

Koordinator gerakan Totok Ispurwanto mengaku cukup prihatin dengan berbagai tagar di media jelang pemilu. Konten berkait pemilu dimedsos saat ini, lebih banyak merendahkan dan saling serang kelompok lain, yang memiliki pandang politik berbeda.

“Padahal kami ini satu bangsa dan saudara, kenapa harus bermusuhan karena berbeda pilihan,” kata Totok.

Melalui gerakan dari masyarakat Jogja ini, diharapkan segala bentuk tagar pemecah belah persaudaraan yang banyak terdapat di medsos dan media lain bisa segera tereduksi. Dia pun meminta kepada kepada para pemuka agama, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terhadap gerakan kampanye hanya menjual agama.

“Harus ada sinergi dari Gubernur DIJ, Kapolda, Danrem, KPU dan Bawaslu agar masyarakat Jogja smart menghadapi pemilu 2019,” tegasnya. (bhn/mg3/ila)