JOGJA – Dinas Pariwisata Jogjakarta menggelar pelatihan auditor bagi usaha jasa Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE). Bertempat di Hotel Royal Darmo Kemetiran selama lima hari, 6-10 Agustus 2018.
Sekitar 25 peserta mengikuti kegiatan tersebut. Berasal dari pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota, pengusaha, Professional Conference Organizer (PCO) dan Event Organizer (EO).
Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta mengatakan Jogjakarta memiliki potensi besar untuk MICE. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Jogja, dari tahun ke tahun jumlah kunjungan wisatawan ke Jogjakarta semakin meningkat.
“Pada 2017 jumlah wisatawan yang berkunjung sekitar 400 ribu dengan pergerakan 23 juta. Jumlah ini meningkat dibanding 2015 dan 2016 yang hanya 250 ribu hingga 300 ribu,” kata Aris.
Dia menilai, dibanding 2014, pemerintah melarang penyelenggaraan MICE di hotel berbintang membuat jumlah wisatawan mengalami penurunan hingga 40 persen. Bahkan Kementerian Pariwisata mencatat, secara nasional event MICE yang diselenggarakan untuk tahun itu hanya 900 event.
Namun dengan keluarnya Peraturan Menteri 28/2014 tentang standarisasi MICE, aturan mengenai hal ini menjadi jelas. Baik produk, layanan, dan manajemen diatur secara jelas sehingga fasilitator dan pelaku usaha di segmen ini tak lagi kehilangan arah. Sebanyak 15 ribu event terselenggara pada 2017, dari 14 ribu event pada 2016.
“Kami sebagai fasilitator optimistis jumlah tersebut akan terus tumbuh. Apalagi sebentar lagi akan ada bandara baru,” ujar Aris.
Kepala Seksi Standarisasi Produk Dinas Pariwisata DIY Jufri mengatakan sebagai miniatur Indonesia, Jogjakarta memiliki destinasi wisatawa beragam. Mulai gunung, pantai, hutan, gurun pasir, gua, arum jeram, hingga wisata minat khusus.
Potensi tersebut yang seharusnya mendukung penyelenggaraan MICE. Namun Aris mengakui, dari banyaknya penyelenggaraan MICE di Indonesia hanya satu penyelenggara profesional lokal di segmen ini, lainnya PCO dari Jakarta dan Jawa Tengah.
“Saya berharap pelatihan ini dapat memunculkan PCO-PCO lokal baru,” kata Jufri. (*/met/iwa/mg1)