GUNUNGKIDUL – Masyarakat Gunungkidul diminta cerdas memilih Kepala Desa saat pilkades serentak 30 Oktober nanti. Diantaranya dengan tidak memilih calon kepala desa (Cakades) yang bermain politik uang.

“Jangan pilih kepala desa yang terindikasi menggunakan politik uang,” pinta Bupati Gunungkidul Badingah dalam jumpa pers di rumah dinas, Selasa (14/8) Menurut Badingah jika pada awalnya mereka mengeluarkan uang, kalau terpilih akan menginginkan modalnya kembali.

Selain menolak praktik politik uang, mantan Waki Bupati Gunungkidul itu juga menghimbau kepada masyarakat agar menelusuri rekam jejak calon kepala desa. Termasuk keaktifannya di masyarakat selama ini. “Jika tidak aktif buat apa dipilih,” ujarnya.

Untuk pelaksanaan Pilkades di Gunungkidul sendiri, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul Sudjoko mengatakan pilkades berlangsung hampir merata di semua desa.

“Tepatnya 30 desa, kecuali di dua Kecamatan yakni Tepus dan Girisubo tidak menggelar pilkades,” kata Sudjoko ketika dikonfirmasi terpisah.
Sama dengan Badingah, Sudjoko juga meminta para Cakades memiliki integritas tinggi. Menuru dia tujuan utama menjadi pemimpin adalah untuk memajukan desa. Juga untuk menghindari sejumlah kasus hukum yang beberapa tahun terakhir menimpa para kades.

“Integritas Cakades ini patut jadi pertimbangan masyarakat,” katanya.
Pelaksanaan pilkades sendiri dialokasikan menggunakan APBD, dengan anggaransekitar Rp 2 miliar. Jumlah tersebut Rp 30 juta hingga Rp 60 juta untuk masing-masing desa. (gun/pra/mg1)