JOGJA – Sempat jadi tren, ikan Louhan mulai diminati lagi. Tidak hanya menjadi hobi semata jika mampu melihat peluang, juga bisa menjadi usaha yang menghasilkan omset puluhan juta.

Seperti yang dilakukan Wisnu Yosef.
Sudah sejak 2009 lalu Wisnu rutin mengirimkan ikan Louhan ke Singapura dan Malaysia. Bahkan saat ini dirinya mulai merintis untuk bisa masuk ke pasar Kamboja.

“Untuk harga, ikan Louhan itu tidak ada patokan. Nanti akan menyesuaikan dari warna dan juara apa tidaknya ikan tersebut,” jelas Wisnu kepada Radar Jogja kemarin (13/9).

Ada beberapa jenis ikan yang di jual oleh Wisnu, seperti Louhan kamfa, cencu, golden best, full marking, bonsai dan klasik. Semakin bagus warna atau ikan sering mengikuti kontes dan ikan tersebut merupakan ikan juara akan sangat mempengaruhi harga ikan Louhan.

Menurut dia ikan Louhan punya potensi untuk bisa menembus pasar luar negeri. Wisnu menyayangkan keterbatasan pengetahuan tentang pasar luar negeri yang minim bagi penjual di daerah.

“Peluangnya banyak dan bagus untuk pasaran di luar negeri, tapi rata-rata penjual daerah tetap disitu saja (pasar lokal),” katanya.

Wisnu mengaku, harga jual eksport untuk ikan Louhan sendiri mampu mencapai 100 persen dari harga yang dijual di pasar lokal. Untuk omset sendiri, Wisnu mendapatkan sedikitnya Rp10 juta-Rp11 juta dalam sebulan tergantung ketertarikan pasar. Itu karena, jelas dia, ikan Louhan memiliki masa pasar. Saat masa jumlah ikan Louhan banyak beredar di pasaran nantinya akan mempengaruhi penjualan.

Sedangkan bagi penikmat ikan Louhan, Wisnu menganjurkan untuk lebih cermat dalam memilih ikan Louhan dengan kualitas yang baik. Pembeli tidak boleh terkecoh dengan harga murah yang ditawarkan penjual. Itu bisa mengakibatkan pembeli menjadi bosan terhadap ikan Louhan karena ikan Louhan tidak pada kualitas yang baik.

Ketertarikan Wisnu pada ikan yang identik dengan nonong di kepala itu bermula dari hobi pada 2003-2004, Wisnu mulai memelihara ikan Louhan dalam jumlah yang banyak. Wisnu mulai menjual beberapa ikan Louhan yang sudah dianggap membosankan.

“Saat dijual kok saya merasa malah untung,” katanya.

Setelah itu, Wisnu mulai membeli bibitan ikan Louhan dari Jakarta yang kemudian dijual di Jogja. Karena membutuhkan modal yang banyak untuk membeli ikan Louhan sampai nantinya dijual, akhirnya Wisnu berinisiatif untuk beternak ikan Louhan. Hasil ternak ikan lohan dijual kembali oleh Wisnu ke luar Jogja seperti Jakarta dan di luar Pulau Jawa.

“Hasilnya saya jual lagi untuk ke luar Jogja. Di Jogja pasarannya sudah bagus,” terang Wisnu. (cr7/pra)